Saturday, April 29, 2006

[buat iseng] Minipops


http://www.flipflopflyin.com/
Go to the site, and look for Minipops. Scroll down the menu on the right side, and see your favourite bands/ singers/ actors/ cartoon characters/ whatever as minipops. An old stuff, but I still like it. This one is of Madness, definitely in their Baggy Trousers pose.

More examples:
Duran Duran (of course! :D)
Photobucket - Video and Image Hosting

The Simpsons (there's South Park, too!)
Photobucket - Video and Image Hosting

Dad's Army (one of my fave British sitcom)
Photobucket - Video and Image Hosting

[komik2an] Main Bola




These are drawings that I submitted for a comic competition held by Goethe Institut Jakarta. I had to finish and send these drawings far before the due date (May 10th) so they can (hopefully) arrive on time.

There are four pages in the first series (b/w), with no real storyline. Just four boys kicking and playing wherever the ball takes them. The two pages of the second series were done within a day, with a clearer storyline but it's "a desparate attempt" (said Syb.. haha). I see these drawings as an excercise, so winning in that contest is no priority.

I post these drawings now with the hope that more of you real comic artists out there are lured to contribute your works to this competition, as well! C'mon, there's still more than one week time!

Sunday, April 23, 2006

Dissertation Desk




I've seen many postings here that shows working tables, at home, studio or office. Allright people, you've shown yours so I'll show you mine. It is, of course, not as neat as Tika's thesis station or as organized as Tenik's working place, but this photo was made at its most bearable situation. Meaning, you can see only one toy there (the orange capsule), while usually Lindri came over to stack her books and more toys (pieces of a puzzle, wooden dominoes, magnetic drawing board, etc.) next to my keyboard. Not that I need her to create the mess; I can do the messing job perfectly by myself, by stacking books, papers, folders and what-nots on the scanner and printer.

I'm mostly using my old iMac, while Syb uses the iBook (you can see a small bit of it, facing the iMac) everytime he has to bring home his work. On my left is a scanner: old and worrysome, but useful. Next to it is a pack of proceedings from a bamboo conference that I refer to a lot. The headphone is necessary, considering the space at my far left is a living room (also TV and the kids' 'playground'). There's a printer on my rightside, just adequate for printing drafts. When the curtain is pushed aside, the window will show a scenery of an apartment block from the 3rd floor.
Oh, and Stitch has always been on top of the iMac since it came to live with us.

Image hosting by Photobucket






Easter Weekend in Roosendaal


Still at home, in Amsterdam

We spent the Easter Weekend at Oma's house in Roosendaal, 15-17 April 2006. I also have a note about this weekend in my sketchbook-diary, but haven't scanned the pages yet (will be uploaded later).

Thursday, April 20, 2006

[lomba komik] Kita Main Bola, yuk! Tapi di Mana?


http://www.goethe.de/ins/id/prj/art/id1300990.htm
(baru sempet pasang link-nya sekarang :P)

Lomba Komik
22 Maret 2006 - 10 Mei 2006 (Batas pengiriman)
Goethe-Institut Jakarta, Perpustakaan
021/235 502 08-114, -116

Dalam Forum Seni Jerman-Indonesia di homepage Goethe-Institut (GI) Jakarta Anda tentu telah sering membaca artikel mengenai salah satu bentuk seni kontemporer yang sangat khusus, komik. Begitu menarik dan dinamisnya bentuk seni ini, sehingga kami dari GI Jakarta pun memutuskan untuk menyelenggarakan suatu lomba komik untuk umum.

Tema
Tema untuk lomba komik ini adalah Kita Main Bola, yuk! Tapi, di Mana? Tema ini harus dapat digambarkan secara kreatif dalam bentuk suatu komik pendek oleh para peserta lomba.

Peserta
Lomba komik ini terbuka untuk umum. Peserta boleh perorangan atau kelompok.

Presentasi Komik-komik Terbaik dalam Forum-Seni
Sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan dari kami, komik-komik terbaik hasil pilihan dewan juri akan ditampilkan dalam "Forum-Seni Jerman-Indonesia". Tidak hanya itu, dari komik-komik terbaik ini (bisa keseluruhan komik, namun bisa juga hanya diambil gambar tertentu saja dari suatu komik) akan dibuat pula kartu pos elektronik yang juga bisa diakses melalui Forum Seni.

Pengumuman, Penganugrahan, Hadiah & Pameran
Dewan juri akan memilih 5 komik. Pengumuman dan malam penganugrahan hadiah akan dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2006, bertempat di Perpustakaan Goethe-Institut Jakarta. Selain di Perpustakaan, juga telah direncanakan beberapa pameran untuk menampilkan komik-komik ini di daerah-daerah lain di Indonesia.

Batas Terakhir Pengiriman Karya ke Panitia adalah tanggal 10 Mei 2006 (cap pos).

MirrorMask (the movie): a graphic review


Picking up my reserved ticket, bragging it to people at Lambiek :D, leaving for the show, being there.

Finally, the movie I've been waiting for, was shown in big screen in Amsterdam. It was the opening film for the 22nd Amsterdam Fantastic Film Festival, and is going to be shown again on Sunday afternoon, But of course I couldn't wait anymore and 'had' to go this first night! :)

My venture started in the afternoon, when I had to pick up my reserved ticket (the ticket counter, which also serves reservations, opens only after 16:00). I heard the seat for that night was sold out, and when I came back in the evening there's a long queue of people who tried to get 'leftover' tickets.

The event was held at Filmmuseum Cinerama, an old theater nearby Leidseplein. It had just the appropriate ambience for this festival, which specializes in fantasy & horror movies. I'll post an entry in the Review section once I have more spare time. For now, please view these graphic version.


Related entries:
- Review: Scriptbook (in Indonesian)
- Journal: interviews with Neil Gaiman and Dave McKean (in English)
- Review: children's book edition (in Indonesian)

Outside links:
- Review at Moviemachine.nl (in Dutch)

Tuesday, April 18, 2006

Agenda Hari Bumi, 22 April 2006



Sekedar meneruskan berita dari sebuah mailing list. Sedikit komentar utk kegiatan di BANDUNG: apa hanya berupa longmarch (= jalan rame2)? Atau sambil juga membersihkan sampah dari jalanan dan parit, atau hal2 lain yg lebih aktif dan berguna buat lingkungan?

Mudah2an aktivitas di Hari Bumi dan perhatian terhadap kelestarian bumi yg sehat tidak sekedar menjadi perayaan, tapi juga jadi kesadaran dan bagian hidup sehari2.


Tema Hari Bumi 2006 ke-36: Solutions to Climate Change
========================================
KALENDER KEGIATAN PERAYAAN HARI BUMI
22 APRIL 2006
Update Tanggal 11 April 2006 Jam 11.00
========================================


JAKARTA

# Judul: Ruwatan Bumi
# Kegiatan: Ruwatan Bumi
# Tanggal: 9 April 2006
# Jam: 18.00 WIB - selesai
# Lokasi: Panti Muslimin - Jl. Kramat Raya 11 Senen, Jakarta Pusat
# Pelaksana:
# Kontak person: M. Agus Widiyanto (0818 483 823)
# Catatan: Acara Ruwatan Bumi untuk mengenalkan lingkungan pada anak-anak dalam rangka hari Bumi sekalian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.


# Judul: Hari Bumi di Suaka Margasatwa Muara Angke
# Kegiatan: Bersih Kawasan II, Suaka Margasatwa Muara Angke
# Tanggal: Sabtu, 22 April 2005
# Jam: 07.30 - 12.00 WIB
# Lokasi: Suaka Margasatwa Muara Angke
# Pelaksana: Jakarta Green Monster is calling. Komunitas Peduli Suaka Margasatwa Muara Angke (SMMA) dan Suaka Margasatwa Pulau Rambut (SMPR) yang didukung sepenuhnya oleh Fauna & Flora International (FFI) Indonesia Programme, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) serta (KPAI). Website: www.jakartagreenmonster.com
# Kontak person: Imanuddin (HP 08159533983), info@jakartagreenmonster.com
# Catatan: Susunan Acaranya
07.00 - 07.30 : peserta datang absen (daftar ulang)
07.30 - 07.45 : briefing, pembagian lokasi dan teknis pelaksanaan
07.45 - 11.00 : bersih sampah, pengumpulan dan penimbangan
11.00 - 12.00 : istirahat, bersih diri, pengumuman hasil, pembagian PIN, evaluasi
12.00 - ... : pulang


# Judul: Hijaukan Jakartaku, Lestarikan Bumiku
# Kegiatan: Penanaman 2.000 Pohon di wilayah DKI Jakarta dan Lomba Lukis Anak
# Tanggal: 11 - 18 Juni 2006
# Jam: 09:00 - selesai
# Lokasi: Wilayah DKI Jakarta
# Pelaksana: SWANARAPALA ( Mahasiswa Bina Nusantara Pecinta Alam)
# Kontak person: Marsha ( 081-3177 60201)
# Catatan: Mengingat kota Jakarta yang ber polusi dan rawan banjir, maka kami akan mengadakan Penghijauan dengan menanam 2.000 pohon di wilayah DKI Jakarta yang lokasinya masih kering dan memungkinkan untuk ditanami pohon. Semoga kegiatan Penghijauan ini akan bermanfaat bagi kita-kita yang tinggal di DKI Jakarta yg penuh dengan polusi ini dan tentunya untuk mencegah banjir.


BALI

# Judul: Perayaan Hari Bumi 2006 di Bali "Pantai dan Laut Sumber Kehidupanku"
# Kegiatan: Pameran dan bazaar, lomba menghias tong sampah, penanaman pohon, bersih pantai dan laut, survei ekosistem laut, karnaval, gelar musik, lokakarya dan berbagai macam lomba serta permainan.
# Tanggal: 22-23 April 2006
# Jam:
# Lokasi: Pantai Mertasari, Sanur, Bali
# Pelaksana: Panitia terdiri dari Bahtera Nusantara, Biologi Diving Club, RCI, CCIF, MAC, PPLH Bali, SKPPLH, YPS, BIDP, Ena Dive, MAPALA UNUD, Kuta FM Radio, TV 7 Bali, Desa Dinas/Desa Adat Sanur dan TNC
# Kontak person: Marthen Welly (?)
# Catatan:
* Hari bumi ini akan dihadiri oleh Menteri Keluatan dan Perikanan sekaligus membuka peringatan Hari Bumi 2006 di Bali.
* Ketua panitia Hari Bumi 2006, I Made Mangku mengatakan bahwa, "Budaya Bali sangat mendukung upaya pelestarian bumi, seperti Hari Raya Nyepi contohnya dimana alam bisa beristirahat selama 24 jam dan banyak sekali energi yang dapat dihemat saat perayaan tersebut". Lebih lanjut Mangku menjelaskan, "Dapat dibayangkan jika kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan Bandung misalnya, dalam satu tahun memiliki 1 hari saja seperti saat Nyepi di Bali, berapa banyak energi yang dapat dihemat dan udara bisa menjadi sedikit lebih segar". * Peringatan Hari Bumi 2006 di Bali kali ini akan melibatkan lebih dari 2000 masyarakat Bali mulai dari anak-anak sekolah, orang orang tua hingga turis mancanegara yang sedang bertamasya di pantai Sanur. * Peringatan Hari Bumi 2006 ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk terus meningkatkan kecintaan akan bumi dan upaya-upaya untuk melestarikan dan menjaganya, khususnya pulau Bali. Satu bumi bagi semua orang, mari kita jaga dan lestarikan untuk keberlanjutannya.


BANDUNG

# Judul: Aksi Serentak Perayaan Hari Bumi di Bandung
# Kegiatan: Longmarch - Karnaval Simpatik dengan rute Tmn. Ganesha - Jl. Dago - Cikapayang - Jl.Dipenogoro - Gd. Sate - Monumen Perjuangan (statis).
# Tanggal: 22 April 06
# Jam: 15.30 - 18.00
# Lokasi: Tmn. Ganesha - Jl. Dago - Cikapayang - Jl.Dipenogoro - Gd. Sate - Monumen Perjuangan
# Pelaksana:
# Kontak person: Ery (08121426 817)
# Catatan: Semua orang sangat bisa untuk terlibat. Karena bumi adalah tempat tinggal kita bersama, maka kewajiban kita untuk menjaganya. Ajak semua orang terdekat kalian, sama-sama kita rayakan ulang tahun bumi.


MAKASSAR

Judul : LATGAB I KPA Makassar
Kegiatan : Latihan Gabungan Kelompok Pencinta Alam Makassar
Tanggal : 19 - 23 April 2006
Lokasi : Ta'deang (Maros)
Pelaksana :
Kontak Person : Anto Kompor (0813 427 944 10)
Catatan : Latihan Gabungan KPA menyambut Hari Bumi Sedunia


JAMBI

# Judul: ruwah bumi..
# Kegiatan: pentas seni dan budaya, aksi hijau penanaman 1000 pohon di sepanjang sungai batang hari
# Tanggal: 22 april 2006
# Jam:
# Lokasi:
# Pelaksana: walhi jambi dan Komunitas pelajar peduli lingkungan jambi
# Kontak person: feri Irawan (DE WALHI Jambi) bablas@telkom.net
# Catatan:


Tambahan:
- info mengenai Hari Bumi di Wikipedia
- Earthday Network Homepage
- kalau mau kirim2 e-card Earthday: The Nature Conservancy

Ilustrasi: Poster Hari Bumi karya Jacob Adriaan Leeuwenburgh dari Earthday Network




Wednesday, April 12, 2006

MirrorMask at AFFF

Start:     Apr 19, '06 8:00p
Location:     Filmmuseum Cinerama, Amsterdam
Finally: MirrorMask comes to The Netherlands, in Amsterdam! *dance of joy*
It's the first movie to be screened at the 22nd Amsterdam Fantastic Film Festival. I'm so going to be there!

Tuesday, April 11, 2006

Free Downloads: Music Videos

http://home.comcast.net/~othastar/Music.html
Don't get discouraged by the look of the site (it's a bit weird), because here's where you can download music videos for free, from Jimmi Hendrix to Gorillaz, Beatles to Bjork. However, some links don't work (thus some clips can't be downloaded). The files are big, but the audio and video qualities are fine.

Happy browsing!

image: from a-Ha's videoclip Take on Me

PS. An additional link to 80s music videos (from YouTube): http://www.milinkito.com/los80.php

Monday, April 10, 2006

[80s alert!] Klaus Olsens Duran Duran Site


http://duranduran.no/cms/
Here's an ultimate link for Duran Duran fans, where you can download DD songs (including rare versions of live, demo, acoustic and remixes), interviews and videos. For free! Although, you are invited to make a donation for the running of this site:

The music on this page is provided free of charge for personal listening only. Copying duranduran.no hosted works requires prior written consent. Copyright © 1979 - 2006. All Rights Reserved. If you have enjoyed listening, viewing and surfing, you are invited to make a contribuiton towards the future running of this website.

Not only that, Klaus also provides tens of 80s music videos, which I just downloaded. To mention some:
Blasphemous Rumours - Depeche Mode
Shake the Disease - Depeche Mode
West End Girls - Pet Shop Boys
True - Spandau Ballet
Shout - Tears for Fears
Do They Know It's Christmas, We Are the World, .. and many more! Whee! I was like a kid in a candyshop (or, more like a chocolate-addict in a chocolaterie)!

Please enjoy, and many thanks to the generous Klaus..

Sunday, April 9, 2006

Pulang: Untuk Siapa?



Berhubung waktunya sudah makin dekat, pertanyaan ini makin tergaung
kuat di benak. Niat dan rencana kami tetap, akan pindah ke Indonesia
seselesainya sekolah saya yg satu ini. Selain karena saya memang sudah
berstatus sebagai staf pengajar di kampus almamater (meskipun
bermasalah: sejak jadi CPNS 8 th lalu, belom juga ikutan Prajab!
hehe..), saya memang ingin segera bekerja lagi dengan para mahasiswa di
sana, dan mengembangkan bidang studi dan profesi yg pamornya masih
nanggung ini.

Kami juga punya cita2 mengembangkan lingkungan di komunitas tempat kami
tinggal nanti (antara lain ingin segera mempraktikkan waste management
tingkat rumah tangga/komunitas kecil, membudi-dayakan tanaman obat dan
dapur hidup skala kecil, menghidupkan perpustakaan desa, dsb). Waktunya
pun 'pas' utk anak2, terutama Dhanu; di usia 5 th ini tentunya
(mudah2an) lebih mudah bagi dia utk menyesuaikan diri dengan lingkungan
dan teman2 baru (dibandingkan bila dia remaja, misalkan). Dan, di luar
itu, tentu ada faktor keluarga, teman2, makanan dan alam Indonesia yg
tak tergantikan di mana2.



Tapi banyak juga pertimbangan2 yg discouraging,
seperti banyaknya penyakit aneh2 tanpa disertai pengaman dan fasilitas
medis yg memadai dan kelakuan demo2 jaman sekarang yg destruktif.
Polusi udara, sulitnya air bersih, taman, transportasi & fasilitas
umum lain yg kurang memadai (dan tentunya: sambungan Internet!) Semua
hal yg di sini sudah lumrah, tp masih termasuk kemewahan utk sebagian
besar orang di Indonesia.

Kenyataan bahwa 3/4 dari anggota keluarga kami adalah WNA tidak
mempermudah keadaan. Bahkan memperberat pertimbangan finansial: bukan
hanya biaya ijin tinggal, tapi juga uang sekolah anak2 dan berbagai
perlakuan diskriminatif lain - yg buntutnya pasti bikin apa2 jadi makin
mahal. Perlakuan yg akan diterima keluarga WNA saya di Indonesia pasti
berbeda dengan yg selama ini saya terima sebagai WNA di sini.



Tentu saja pertimbangan2 di atas hanyalah sebagian kecil dari
konsekuensi baik dari pilihan menetap ataupun pindah. Namun, hingga
sekarang pilihan untuk pulang tetap berlaku. Kenapa? Mungkin karena
saya masih optimis bahwa kesulitan2 nanti bisa diatasi dengan baik.




Jadi saya pulang untuk siapa?

Untuk diri sendiri: menuntaskan tanggung jawab dan membuktikan niat utk
mengembangkan profesiku di Indonesia (FYI, keberadaan saya di
sini adalah tanpa ikatan finansial/beasiswa dari institusi mana pun di
Indonesia)

Untuk bapaknya anak2: ah, dia sih emang udah dari dulu pengen tinggal di Indonesia...

Untuk anak2: hmm.. mungkin supaya mereka ngerti budaya ibunya (terutama supaya bisa street-wise dalam menghadapi orang Indonesia! :D), dan bisa kenal keluarga & teman2 ibunya dgn lebih baik

Untuk keluarga (orang tua dan keluarga besar): tentu saja makin
menyenangkan bila kami tinggal cukup dekat, meskipun beberapa dari
mereka juga menyarankan supaya kami nggak usah pindah dulu (Indonesia
masih kacau..)

Untuk almamater: bidang studiku masih sangat minim doktor, jadi mungkin
gelarku nanti (amiiin) bisa utk nambah2in point akreditasi

Untuk negara: haiyaaah nggak usah muluk2, manfaat ke orang2 sekitar aja dulu.. :)



I know, I know, berbakti utk Indonesia nggak harus berarti physically
berada/tinggal di sana. Tapi apa salahnya mencoba dulu, berkarya dekat
dengan rekan2 sebangsa. Saya toh tidak akan berjuang sendiri nanti.
Mengutip kata2 bekas pacar saat diskusi mengenai pindah/tidak, saat
sebelum menikah: "Indonesia lebih butuh kamu dibandingkan Belanda butuh
saya": mudah2an benar adanya, dan semoga semuanya bisa berlangsung
lancar. Doakan saja ya.





ps. to Tika: thanks for triggering the topic ;)









Strips in Stereo




A visual log from an event that happenned on March 11th, 2006 at Paradiso, Amsterdam: Strips in Stereo. I've wrote a journal entry about this event (in Indonesian), but I still haven't got the book, so there's no review yet for it.

Wednesday, April 5, 2006

[old joke] Add Your Vocab..


This joke is in the oldest e-mail archive that I still keep, dated back to the year 2000.

It still manages to get a bit of chuckles out of me, even though I still don't 'get' the Hokkien part.

=======================



The English did invent the English Language but they cannot use it
effectively (in as few words as possible) when communicating their
intentions. Just compare these few phrases that Asians and Britons use
to say the same thing especially when Singapore is trying to promote
proper usage of English.



1. In Shopping Mall

Britons : I'm sorry, Sir, but we don't seem to have the sweater you
want in your size, but if you give me a moment, I can call the other
outlets for you.

Asian : No stock-lah!

Hokkien : Bo liao!!

Malay : Habuk pun tadak.



2. Returning a call

Briton : Hello, this is John Wilkinson. Did anyone page for me a few moments ago?

Asian : Hallo, who page eh?

Hokkien : Allo - siang ka pay-jer ??!!

Malay : Eh eh, siapa cari I ??



3.When someone is in the way

Briton : Excuse me, I'd like to get by. Would you please make way?

Asian : S-kews!

Hokkien : Siam!! ka nim bey siam!

Malay : Tepi, tepi. Na lalu ni.



4. When someone offers to pay

Briton : Hey, put your wallet away, this drink is on me.

Asian : No --- nid.

Hokkien : Neber mind lar!! wa heng lui!!

Malay : dah... dah baya.



5. When asking to be excused

Briton : If you would excuse me for a moment, I have to go to the gents.Please carry on without me, it would only take a moment.

Asian : Toy lert, toy lert, anyone?

Hokkien : wa ke pang sai ...........

Malay : Buang air dulu..



6.When entertaining

Briton : Please make yourself right at home

Asian : Don't be shy-lah

Hokkien : mai ke ki hor!

Malay : Jangan malu-lah, buat macam harta mak bapa kau.



7. When doubting someone

Briton : I don't recall you giving me the money

Asian : Where got ?

Hokkien : Ka ni nar ...... mai kay kay hor !

Malay : Jangan merepek-lah, pergi-lah lu.



8. When declining an offer

Briton : I'd prefer not to do that if you don't mind

Asian : Doe - waaaaaaa

Hokkien : Mai............

Malay : Tak ma.....u...... lah



9. When deciding on a plan of action

Briton : What do you propose we do now that the movie is sold out and all the restaurants are closed?

Asian : So how?

Hokkien : tong gim ai cho si mi???

Malay : Apoh nak buat ???



10. when disagreeing on a topic of discussion

Briton : Err, Tom, I have to stop you there. I understand where you are
coming from but I really have to disagree with what you said about.

Asian : You mad, ah?

Hokkien : mai siao lar !!

Malay : Gila-ah lu.



11. When asking someone to lower their voice

Briton : Excuse me, but could you please lower your voice, I'm trying to concentrate over here.

Asian : Shaddap lah!

Hokkien : mai ka nim bey kau pay kau bu lar !!

Malay : Eh!! Diam-lah, tutup mulut.



12. When asking someone if he or she knows you

Briton : Excuse me but I noticed you staring at me for sometime. Do I know you?

Asian : See what? Never see before, ah??

Hokkien : Kwa kwa! kwa si mi? bo kwa kay si bo?

Malay : Tengot apa lu, mau kena, ah??



13. When asking for permission

Briton : Excuse me but do you think it would be possible for me to enter through this door?

Asian : [pointing at the door] can or not ?

Hokkien : ........................... [ no need to ask ]

Malay : Tepi, tepi. Lu punya bapa punya jalan, kah?





Image hosting by Photobucket

Image source: Cartoonstock.com



PS. This new version of Multiply
doesn't let me post photos (unless I use the tag system/html code) nor
arrange font size and colour!
*growl*








Tuesday, April 4, 2006

Rimpastikalkan


Itu salah satu judul kaset Sanggar Cerita yg masih saya ingat (adaptasi dari Rumpelstiltskin-nya Grimm Brothers/versi Jerman, atau Tom Tit Tot/versi Inggris). Judul2 lain, pastinya Kilu si Tupai Kecil, yg pernah looping terus-menerus di tape mobil sepanjang perjalanan ke Jawa Tengah (gara2 tuntutan Tiyas yg wkt itu umurnya baru lewat balita, seisi mobil di-brainwash KILU!), dan Katya si Serigala Putih (kalo nggak salah), karena seingetku ceritanya sedih dan mencekam sampe nggak berani dengerin kasetnya kalo udah lewat Maghrib.



Image hosting by Photobucket

Ilustrasi Tom Tit Tot dari situs SurLaLune: Steel,
Flora Annie.
English Fairy Tales. Arthur Rackham, illustrator.
New York: Macmillan Company, 1918.




Dulu itu koleksi kaset Sanggar Cerita kami lumayan banyak, juga kaset2 dari pentas2nya Liza Tanzil, termasuk yg adaptasi dari Voltus ("Voltus lima sahabat kita semua..") dan Candy-Candy ("Biar saja, biar wajahku begini.."). Sepertinya kaset cerita yg terakhir kali kebeli adalah Penerbangan 714-nya Tintin ("Aku Tintin, seorang wartawan muda.. Siapa ingin dengan aku ikut serta.. Bertualang, ke s'luruh penjuru dunia.."). Sejak itu, hampir nggak pernah saya dengerin cerita lewat kaset dan radio.



Belasan tahun kemudian terlewatkan dengan asyiknya mencoba2 ngerekam
lagu dari kaset/radio semasa SMA (bikin album kompilasi sendiri dong..
heheh..), sampe belanja kaset dan CD(! teknologi baru masa itu) di Aquarius (toko musik andalan) semasa kuliah. Dengerin cerita lewat radio dan kaset/CD seperti terlupakan.



Sampai.. kira2 dua tahunan yg lalu, si Tiyas Kilu itu nitip beliin audio-CD The Neil Gaiman Audio Collection:
CD yg isinya cerita2 pendek yg dibacakan sendiri oleh Neil. Penasaran,
saya coba versi icip2nya di Internet. Baru kerasa lagi enaknya dibacain
cerita sama orang lain! (Dan 'orang lain'nya Paman Neil, pula! Hahaha!)



Image hosting by Photobucket



Berpindah ke generasi berikut..



Saya pengen anak2 juga bisa merasakan senangnya dihibur cerita lewat
kaset atau CD. Selama ini, tentu saja mereka denger cerita dari bacaan
sebelum tidur (Lindri selalu minta dibacain minimal 5 buku, sampe bikin
serak); Dhanu juga sama aja, cuma udah bisa ditawar. Cara lain, dan yg
paling sering, tentu saja lewat TV (termasuk DVD), yg bikin mereka
ngetem depan TV dan enggan beranjak. Semua elemen cerita sudah
masuk di situ, dari lagu latar, efek suara dan landscape setting
cerita, hingga detail karakter (fisik & suara) para tokoh di
cerita. Itu semua nggak apa2, tapi anak2 perlu dicobakan ke stimulan
jenis lain..



Belakangan ini, acara TV antara jam 6-8 malam (antara wkt makan malam
hingga bedtime) nggak ada yg bagus buat anak2. Seri sitcom buat kita
juga nggak ada yg menarik. TV jadi bisa dibiarkan mati. Jam2 itu diisi
dengan main sendiri (atau barengan, atau sambil berantem rebutan
mainan), lalu menjelang jam tidurnya kita bikin ritual "dengerin
cerita" dari CD (banyak dapet gratisan CD cerita2 pendek, bonus
majalah2nya anak2). Wah mereka seneng banget. Mereka bukan cuma tiduran
atau duduk ndengerin cerita (seperti halnya kalo lagi nonton TV, pasti
diemmm aja di depan layar), tapi kadang2 ikut memerankan si tokoh yg
sedang diceritakan. Kocak banget. Interpretasinya bisa macem2, beda2
dari hari ke hari, padahal ceritanya ya itu2 aja. Bukan cuma
diperankan, habis ndengerin cerita itu pun mereka suka pengen nggambar
adegan2nya.



Image hosting by Photobucket

Babar, salah satu tokoh yg audio CD-nya jadi favorit anak2 belakangan ini.



Nah, kebetulan hari ini saya dan Nadine (ibu dari Jona, temen sekelas
Dhanu) bikin workshop di kelasnya Dhanu (anak2 umur 4-6 th): mbacain
cerita ke anak2 itu, lalu mereka nggambar cerita itu rame2 di lembaran
karton panjang, di hallway sekolah (lumayan bikin iri anak2 kelas
lain.. hehe..). Seru! Apalagi kalau diperhatiin interpretasi anak2 itu
asik2 banget, bebas!

Setelah semua dapet giliran nggambar, kita gelar di kelas dan masing2
menceritakan kembali apa yg mereka gambar. Ini juga menarik, sebab
mereka memang suka mengembangkan ceritanya sendiri berdasarkan cerita
yg mereka dengar sebelum menggambar (jadi bisa jauhhh banget). Tapi ini
asik, jadi sepertinya suatu hari workshop ini akan kami ulang, masih
dengan mengandalkan daya menyerap cerita.



Hm, rasanya memang sudah saatnya mencanangkan kembali budaya mendengar!





















Sunday, April 2, 2006

[buat iseng] Can you spot the fake smile?

http://www.bbc.co.uk/science/humanbody/mind/surveys/smiles/index.shtml
I got 18/20!

Spot The Fake Smile

* This experiment is designed to test whether you can spot the difference between a fake smile and a real one
* It has 20 questions and should take you 10 minutes
* It is based on research by Professor Paul Ekman, a psychologist at the University of California
* Each video clip will take approximately 15 seconds to load on a 56k modem and you can only play each smile once