Sunday, October 5, 2008

[review] Pasta de Waraku, Jakarta

Kumpul-kumpul keluarga dari pagi hingga sore di hari pertama Lebaran rupanya tidak menyurutkan semangat saya dan beberapa saudara untuk bertemu lagi pada malam harinya. Kali ini tujuannya adalah untuk mencoba makanan di Pasta de Waraku, Grand Indonesia. Para sepupu yang beberapa kali melewati tempat makan ini sudah lama tertarik mencoba, karena melihat display model hidangannya pada dinding, yang memang sangat membangkitkan selera. Kami (total sebelas orang, termasuk anak-anak) harus menunggu selama satu jam untuk mendapatkan tempat duduk. Tapi satu jam ini sepertinya tidak menjadi soal untuk anak-anak, yang melewatkannya dengan bermain di berbagai fasilitas pada playground di lantai yang sama.

Apa yang istimewa dari Pasta de Waraku ini? Membaca dari lembaran menunya, langsung terdapat kesan fusion antara Italia dan Jepang. Saus pastanya (“Wafu”?) dinyatakan terbuat dari bahan dasar ikan bonito, pada foto (dan model makanan) terlihat bahwa tiap porsi pasta dan pizza-nya ditaburi irisan nori, dan makanan penutupnya pun menyajikan pilihan es krim dengan rasa green tea.

Akhirnya kami mendapatkan giliran masuk pada sekitar pk. 20.00. Sayangnya saat itu pizza sudah habis, jadi tidak bisa dipesan. Saya memesan seporsi Wafu Bacon and Eggplant (48K) dengan pilihan pasta jenis fettuccine (default-nya adalah spaghetti), adik saya memesan Wafu Plum and Basil (58K). Pesanan2 lain adalah Corn Soup (23K), Waraku Salad (28K), dan porsi-porsi pasta dalam berbagai jenis: Wafu Eel and Egg (58K), Wafu Ika Tako Mentai (68K), Carbonara Waraku (58K), Cream Salmon Spinach (58K), Carbonara Oyster Bacon (68K), dan Tomato Seafood (68K).

Ketika pesanan mulai berdatangan, meja langsung terlihat sibuk. Pertama, tentu saja ada kegiatan memotret tiap piring dan isinya. Kedua, sebelum tiba ke pemesan, pasti piring itu keliling dulu untuk diicipi oleh semuanya. Ketiga, condiments ikut berseliweran ketika si pemilik piring ingin menambahkan lada hitam (gerus sendiri), bubuk cabai atau bubuk parmesan.
Wafu dengan saus plum dan basil pesanan adik saya sama sekali tidak mengecewakan.

Sekilas, saus plum itu mirip segumpal selai kental, yang kalau diratakan ke sekujur spaghetti meninggalkan semburat merah di tengah-tengah hijaunya saus basil yang lebih dominan. Taburan nori yang ikut teraduk dan parmesan memeriahkan warna hidangan ini. Ketika mengicipi, rasa curiga saya bahwa bakal ada kesan anyir ikan tidak terbukti. Pastanya rasanya bahkan lebih ‘ringan’ dari pasta Italia, apalagi dengan adanya senggolan saus plum yang asam-manis dan saus basil yang tidak seberat pesto, meskipun rasanya mirip.
Wafu Bacon and Eggplant pesanan saya tidak kalah memuaskan dalam hal rasa. Tekstur dan rasa pastanya mirip, hanya berbeda bentuk saja. Kadar crunchiness pada beef bacon pas rasanya, porsinya pun cukup untuk mengimbangi rasa lembut dan manisnya irisan grilled eggplant yang timbul-tenggelam di tumpukan pasta. Taburan nori yang royal sekali lagi membedakan sensasi pasta yang ini dengan versi ‘asli’nya.
Pesanan-pesanan lain pun berhasil mencetak kesan positif dari para penikmatnya. Poached egg sebagai topping Carbonara Oyster Bacon yang runny, irisan salmon yang segar pada Cream Salmon Spinach, belut bakar yang gurih pada Wafu Eel and Egg, dan seterusnya. Hanya saja, sepertinya porsinya termasuk ‘sopan’ untuk ukuran kami, sehingga kami pun bertekad untuk melanjutkan ke tingkat dessert.

Saya dan adik berbagi Maccha Parfait (33K), sementara yang lain memesan Fruit Parfait (28K), Oreo Banana Parfait (28K), Petit Ice Cream (35K), Maccha Monaka (20K) dan Vanilla Monaka (20K). Petit Ice Cream adalah lima macam es krim berukuran mochi bite-size, Maccha dan Vanilla Monaka masing-masing adalah satu scoop es krim rasa green tea dan vanilla yang ditangkup wafer bundar, membentuk ‘ice cream burger’. Oreo Banana Parfait adalah es krim vanilla yang tercampur hancuran Oreo dan selingan irisan pisang. Mirip dengan Fruit Parfait, yang tentunya didominasi oleh irisan buah segar. Maccha Parfait tersusun dari cereal pada dasar gelas, es krim vanilla dan green tea, dengan topping wafer, irisan strawberry, red bean paste dan rice dumpling. Pas banget, semua rasa dari hidangan utama hingga dessert menyatu dengan akur, diselingi dengan ocha dingin yang bisa terus di-refill.

Secara keseluruhan, rasanya memuaskan, cocok dengan selera kami. Kualitas makanan dan pelayanannya sangat baik. Namun soal harga, memang a bit on the expensive side. Kami bersebelas, kenyang dengan pasta, dessert dan minuman, total menghabiskan Rp 1.115.730,- (termasuk 5% service dan 10% PPN), jadi tiap kepala menghabiskan sekitar seratus ribu rupiah. Kesimpulannya: recommended, dan kalau suatu hari kembali lagi, saya berniat menjajal pizza-nya.
Sebagai informasi, Waraku di Grand Indonesia ini ternyata cabang dari Singapura, yang juga membuka restoran di Hong Kong dan Malaysia. Hasil pencarian di Google membawa saya ke situs Waraku http://www.waraku.com.sg/ Sayang belum ada link ke bagian Indonesia, tapi silakan klik bagian Singapura untuk informasi lebih lanjut mengenai Pasta de Waraku.

Pasta de Waraku
Grand Indonesia Mall
Garden District Level 3A Unit 05 & 06
Jl. MH Thamrin No. 1
Jakarta 10310, Indonesia
Tel: (6221) 2358-0916
Fax: (6221) 2358-0917
Opening hours: 10am - 10pm (Last order 09:30pm)
Number of seats: 70

Foto-foto: hasil jepretan Chica.

35 comments:

  1. ini yang eye-catching en bikin 'ngiler' duluan yaaa....se-dinding2 penuh piring isi 'pasta'.. =)

    ReplyDelete
  2. Hmm.... kenapa ya gua rada gak suka ada seafood di pasta gua.... agak trauma kalo olahannya gak bener, malah merusak rasa.....

    Anyway... keliatannya menarik. Kemaren sempet mo makan cuma gak jadi. Next time deh.... *Sambil rajin menabung, hehehe....

    ReplyDelete
  3. seperti tiram dengan mutiara raksasa di dalamnya ya ;))

    ReplyDelete
  4. karena elu sukanya seafood yg dibakar di pinggir pantai.. *glk
    mari menabung! :D

    ReplyDelete
  5. banget! waktu nunggu2 sejam itu antara lain kita pake untuk milih2 duluan, jadi nggak usah lama-lama baca menu :D

    ReplyDelete
  6. mengundang selera...graphisnya mana ta...he..he..he..kayanya lucu..pas 1 piring menu pilihan dikelilingi yg lain saling mencicipi...dan simpang siurnya dan bersliweran condiments..:D

    ReplyDelete
  7. hehe menyusul!
    memang nih, setiap makan rame2 ama sodara2, pasti terjadi icip2! :D

    ReplyDelete
  8. Kok tau ta? jimbaran tuh favoritnya bence :p

    ReplyDelete
  9. hahahaha, seru ya, ditunggu versi coret2annya ya Ta :D

    ReplyDelete
  10. oh bener ya? hahaha.. gue ngira2 aja.. abis, anak nyelem getoloh..

    ReplyDelete
  11. sip, sip.. cerita yg ini masih ngantri utk digambar nih, masih ngerjain cerita lindri motong rambut sendiri (di ubun2), jadi skg ada serumpun rambut yg mencuat di kepalanya..

    ReplyDelete
  12. HAH? terinspirasi dari mana tu? huahahahaha... tambah penasaran ama gambarnya. ditunggu dengan sabar *duduk manis*

    ReplyDelete
  13. Yuuuuuukkkkkkkkkkkk..... Jimbaran............

    Gua lebih seneng seafood ajah sih, jangan dicampur di pasta sauce :D

    ReplyDelete
  14. foto yg terakhir petite ice cream ya Ta?? kayaknya enak bnget? Maccha parfait tuh kliatan OK banget ya.... I LOVE MOCHI!!! Yuk ke sana! hihihi.. ketemuan...hehe

    ReplyDelete
  15. Memang ya...Money comes to quality. Pengen nyoba jadinya....pasta campur seafood, ama dessertnya yang menggoda...ato yang motonya jagoan ya? Hm...

    ReplyDelete
  16. hmmm... sejak baca reviewnya di milis aja dah ngiler! apalagi liat gambarnya... pengen nyobain aaahhh! tengkyu yaaahh :D

    *salam kenal ya mba!* :)

    ReplyDelete
  17. Walah, pernah mau makan sini .. tapi ngantrinya panjang ...
    padahal cuman sendirian - biasanya kan gampang cari meja buat 1 orang, hiksss ....
    kudu balik lagi deh buat cobain ...

    ReplyDelete
  18. aah thx reviewnya, kmrn aku cuman liat2 displaynya, ngiler2... tp kaget liat antriannya :))

    ReplyDelete
  19. weleh-weleh ..... kok males musti nunggu sejam, ngelih maneh......

    ReplyDelete
  20. thx buat reviewnya Ta.. mudah2an ada kesempatan nyobain dah... :D

    ReplyDelete
  21. emaang.. abis tempatnya cuma bisa nampung 70 orang sih, padahal display-nya heboh gitu

    ReplyDelete
  22. kali justru nanggung kalo cuma satu, elu seharusnya berempat biar pemakaian meja lebih efektif.. :P

    ReplyDelete
  23. hihi gue inget elu doyan banget mochi isi es krim itu, yg - jaman kuliah dulu - sempet kita sayang2 sampe lamaaa baru dimakan!

    ReplyDelete
  24. yep. tp gue nggak sempet ngicipi, soalnya nggak tega.. cuma ada 5 butir kecil, beda2 pula..

    ReplyDelete
  25. pas aku ke sana..sepiiiiii bangeth....padahal jam makan malam juga sih..(mungkin pengaruh waktu yah..waktu itu pas awal2 bulan Puasa..) jadi banyak meja kosong malah... :)

    ReplyDelete
  26. weeh beruntunglah! makanya kebagian pizza.. *pengen :D

    ReplyDelete
  27. mmm....enggak sih..kita ga pesen pizza...pada makannya spaghetti atau fettuccine gitu...
    (berarti Pizza bohongannya bener2 mirip yaa....sampai 'menipu' mata gitu kayak beneran..hehehheh..)

    ReplyDelete