Monday, June 5, 2006

The Fate of The Artist

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Comics & Graphic Novels
Author:Eddie Campbell
Sang seniman, bernama Eddie Campbell, tiba-tiba merasa muak pada karya-karyanya, dirinya sendiri, dan para penggemarnya. Sehingga pada suatu hari ia menghilang begitu saja. Seorang detektif yg bertugas menyelidiki hilangnya sang seniman memulai pencariannya di kediaman Campbell dengan mewawancarai istri dan anak perempuan Campbell yg tertua, Hayley. Demikianlah buku ini dimulai, berbentuk prosa yang dituturkan oleh si detektif; ditampilkan dalam teks yang diselingi ilustrasi kecil di sana-sini.

Photobucket - Video and Image Hosting

Narasi si detektif ini merupakan alur utama kisah dalam buku ini. Sebagai selingannya, terdapat kisah2 pendamping dan beberapa kilas balik, yang ditampilkan dalam berbagai bentuk: bentuk pertama adalah berupa panel2 gambar bersekuel (komik). Dalam panel2 komik ini, Eddie Campbell 'diperankan' oleh seorang aktor bernama Richard Siegrist. Bentuk kedua merupakan sebuah wawancara terpisah dengan Hayley (interviewer: unknown) ditampilkan dalam bentuk urut2an montage foto Hayley di sebuah café; ucapan2 Hayley berupa balon kata2 yg ditik rapih. Dalam wawancara ini Hayley menceritakan proses unik ayahnya dalam berkreasi dan berkehidupan sehari2. Bentuk ketiga adalah (seolah2) guntingan komikstrip pendek (2-3 panel) dari surat kabar: seri Honeybee yg menampilkan suka-duka sepasang suami-istri (kombinasi dumb husband/snarky wife), seri Angry Cook yg bertokoh utama Hayley (yg selalu gusar saat menyiapkan makanan/minuman), dan cuplikan2 komikstrip lepas lain - termasuk strip bertema metanarasi, misalkan saat Siegrist diberi pengarahan saat memerankan Campbell di depan kamera. Untuk meyakinkan bahwa benar2 dari guntingan surat kabar tua, strip2 pendek tsb disajikan di atas warna kertas yg kekuningan, disertai potongan artikel dan sebagian kotak2 TTS. Tidak hanya itu, strip ini pun berkembang dari bentuk pendek (2-3 panel, hitam putih) hingga menjadi "Sunday page" (satu halaman penuh, berwarna), dan sempat mengajak para pembaca koran bereaksi supaya komik dapat dipertahankan terbit. Di akhir buku, terdapat sebuah komik 'ekstra' berjudul The confessions of a humorist, dengan tokoh utama.. Eddie Campbell sendiri(!).

Photobucket - Video and Image Hosting
Photobucket - Video and Image Hosting

Sangat menyenangkan bahwa berbagai bentuk bercerita tersebut berhasil disusun menjadi cerita yang enak diikuti. Lebih dari itu, isi ceritanya sendiri sangat menarik. Bukan saja karena narasi fiktif Campbell tentang ke(tidak)beradaan dirinya, tapi juga karena pembaca diberi kesempatan melihat kebiasaan hidupnya sehari-hari, terutama yg berkenaan dengan proses berkarya dan keunikan sifatnya.
Beberapa hal yg menonjol antara lain adalah kebiasaan Campbell untuk menyebarkan kertas gambarnya di sekujur rumah. Ini sengaja dilakukannya utk memperoleh efek 'kejutan' setiap kali ia menjumpai gambarnya dari arah yg berbeda. Yang menjadi masalah adalah, seluruh anggota keluarganya (termasuk anjing dan kucing2 peliharaan) juga setiap saat 'terbentur' pada sebaran gambar2 tersebut. Sehingga nasib sketsa2 tsb bermacam2, hingga ada yg berakhir menjadi bahan lelang di eBay. Ada lagi sifat Campbell yg menonjol, yaitu kecerobohan sekaligus pemarahnya. Campbell mudah meninggalkan barang2 kecil (seperti kunci, dompet) dan mudah pula mengumpat karena geramnya akan hal tsb. Menurut Hayley, anak2 tetangga selalu menunggu2 saat Campbell pergi belanja ke supermarket, karena di jalan ia bisa tiba2 mengumpat, berlari ke rumah (utk mengambil barang yg tertinggal), lalu kembali ke jalan.. dan mengulangi kejadian yg sama, bisa hingga 3-4 kali.
Kejadian serupa diperankan juga oleh 'Richard Siegrist' (sebagai Eddie Campbell, dalam bentuk komik) saat meninggalkan paspornya di rumah, dan baru sadar ketika sudah tiba di bandara. Betapa perjalanan kembalinya ke rumah, mencoba masuk lewat jendela belakang, menyapa anjing dan kucing2nya dengan terburu2, bahkan sempat mengecek koleksi CD-nya, merupakan kekesalan tersendiri.. sehingga di halaman berikutnya terdapat sketsa (seperti gambar anak2): tangan besar yg keluar dari awan, melempar sebuah pesawat terbang sehingga jatuh ke laut.

Photobucket - Video and Image Hosting

Campbell juga dikenal sebagai tukang mengatur. Yang menurutnya seharusnya demikian, diubahnya sesuai dengan maunya sendiri. Misalkan pendapatnya tentang penempatan cover/buku CD dalam wadah CD, yg menurutnya adalah terbalik, sebab buku CD tsb mudah rusak bila dipaksakan masuk ke wadahnya. Jadi ia balik posisi semua cover CD koleksinya. Tidak berhenti sampai situ, setiap bepergian jauh dari rumah, yg ia kuatirkan adalah ada orang yg merambah koleksi CD-nya dan kembali menempatkan buku2 CD-nya secara "terbalik".
Ia pun suka 'mengoreksi' isi buku ensiklopedia. Istrinya bercerita bahwa Campbell telah merombak sebuah buku ensiklopedia ttg kesehatan: bila menurutnya suatu jenis penyakit tidak seharusnya berada di halaman sekian, akan ia gunting bagian ttg itu, utk dibuang atau digantikan dengan yang "lebih tepat".

Photobucket - Video and Image Hosting

Di bagian wawancara dengan Hayley, disinggung lagi persoalan pendefinisian Graphic Novel. Adalah merupakan masalah besar bagi Campbell bila seseorang mengkategorikan komik sebagai, misalkan, urut2an beberapa gambar ('Bloody definers,' he'd say). Untuk menyatakan sikapnya, ia akan sengaja membuat komik hanya dengan SATU gambar. Atau membuat "graphic novel"-nya berupa dominasi teks yg diselingi hanya beberapa ilustrasi. 'It's all just illustrated stories.' he'd say, 'And an illustration is just a typographical anomaly.' He detested the way they have to categorize everything.
Photobucket - Video and Image Hosting

Menjelang akhir cerita, Campbell telah berhasil ditemukan. Campbell (diperankan oleh Siegrist) dikisahkan telah menemukan arti semesta, hasil dari percakapannya dengan Tuhan (Hayley: By God I mean a sort of methaporical god. [...] And if anybody said 'Jeezis' he'd go 'No: Eddie Campbell. Jeezis is the one with the sandals.') Episode terakhir adalah "The confessions of a humorist" yg diperankan sendiri oleh Eddie Campbell. Tumben, sebab biasanya ia menciptakan tokoh yg memerankan dirinya, seperti Richard Siegriest di buku ini, atau Alec MacGarry di seri Alec, yg sebenarnya menceritakan ttg dirinya.

Photobucket - Video and Image Hosting

The Fate of The Artist ini bisa dibilang sebagai karya autobiografi Campbell yang terbaik. Berbeda dengan seri Alec yang hitam-putih, buku ini menampilkan lebih banyak warna dan campuran teknik, dari pewarnaan manual, hingga kolase foto dan ilustrasi yg tersusun secara harmonis dengan teks. Melalui buku ini pula pembaca bisa mengenal Campbell tidak hanya sebagai seniman dan komikus ("A. Humorist" - yg adalah tanda tangan pembuat komikstrip Honeybee), tapi juga sebagai kepala keluarga. Dari buku ini pula pembaca bisa mendapat lebih banyak lagi kesan tentang seorang Eddie Campbell. Ia mungkin berada di mana dirinya sekarang berada, berkat attitude-nya yang unik tsb, yang sebenarnya tidak membuat hidupnya lebih mudah, dan tidak jarang pula merepotkan orang2 terdekatnya.


Sebuah wawancara dengan Eddie Campbell, yg dijawabnya dengan sketsa berwarna: http://www.powells.com/ink/campbell.html

Photobucket - Video and Image Hosting

Blog Eddie Campbell (atau, tempat di mana ia kadang2 menulis atau memasukkan sketsa2nya): http://firstsecondbooks.typepad.com/mainblog/eddie_campbell_guest_blogger/index.html

The Fate of The Artist
Hardcover 96 pages (May 2, 2006)
Publisher: First Second
ISBN: 1596431717

Paperback 192 pages (May 2, 2006)
Publisher: Roaring Brook P. (an imprint of Millbrook P. Inc)
ISBN: 1596431334

Photobucket - Video and Image Hosting

19 comments:

  1. Kayanya asik nih Ta, kalo pas aku di sana boleh pinjem ya ?

    ReplyDelete
  2. boleeeeh.. sengaja nggak aku ceritain akhirnya gimana, nanti jadi spoiler :D

    ReplyDelete
  3. hmmmmmmm ... menarik .. menarik
    1 hal lagi ... benar apa yang dikatakan sinta .... :D

    ReplyDelete
  4. Eddie campbell tuh bukannya yang nyanyi good times...bad times...gimme somethin bad..hihihihihih

    ReplyDelete
  5. Kayaknya bagus banget ini, bentar2 aku baca review lagi. Banyak sih..

    ReplyDelete
  6. Eddie Campbell ini yg bikin From Hell bareng Alan Moore. Kalau orang sudah membuktikan kemampuannya melalui karya besar seperti itu, sepertinya proses dan pendapat2nya menarik utk disimak :D

    ReplyDelete
  7. eyalah ade.. udah makan siang belom?

    ReplyDelete
  8. huehuehue.. distraction is the best refreshment! (hari libur nih ceeel)

    ReplyDelete
  9. ini tulisan autobiografi yang unik ya?autobiografi..mmm...

    (...lagi baca autobiografi Oom Yonto, Subronto Laras)

    :)

    ReplyDelete
  10. Hehehehehe..baru kelar mba,,,makanya aga celeng, tapi keren ya ngemasnya critanya..ade emang ga tau banyak sih, tapi klo baca ripyu nya mba tita, asik bgt nih..trus eddie sdikit banyak mirip ade, yg bagian sembrono nya, dan kluar masuk rumah buat ngambil brg3 yg ktinggalan...hehehhee...mahal ga sih mba bukunya?

    ReplyDelete
  11. Kalo menurut Amazon, yg paperback harganya US$ 15,95, turun jadi US$ 11,16. Entah di Indonesia udah ada atau belum.

    ReplyDelete
  12. Huahahahahah sakit juga ya orgnya. Org kayak ini lebih enak aja di baca, kalo tinggal bareng, pasti kayak istrinya yg ngomel2 terus, hahahah.

    ReplyDelete
  13. Hihi iya, gue ngebayangin kalo misalnya ketemu, mau ngomong apa coba..
    Istrinya juga gokil (baca di seri Alec), makanya cocok :P

    ReplyDelete
  14. kalo udah nyampe jakarta harganya nggak bakal segitu...

    *menunggu tiba di Kino Taka*

    ReplyDelete
  15. Tita, asik nih :P
    ayo kita kolaborasi bikin beginian yu ta ... *ga pake burantem deh gua janji akan sabar sekaliiii hahahah tipu banget hahahaha*

    ReplyDelete
  16. Ini saya kasih bintang lima bukan hanya karena tampilan dan isinya bagus, tapi juga karena saya belajar banyak dari sini. Mungkin terutama karena saya sudah baca karya2 biografi Campbell sebelumnya.. jadi 'nyambung' dan keliatan proses/ perkembangan skill berceritanya.. *duh pengen bikiiiinnn*

    ReplyDelete
  17. ah pake dikit2 nggapapa cin, asal jangan sinyir di belakang! hahahaha!

    ReplyDelete