Friday, June 30, 2006

Parcifal nr.2

Rating:★★★
Category:Books
Genre: Comics & Graphic Novels
Author:various artists from BE & NL
Setelah ditunggu2, ternyata benar Parcifal edisi kedua muncul bulan April lalu, tepat 3 bulan setelah edisi pertama diluncurkan. Parcifal adalah majalah komik 4x/tahun, keluaran Belgia, yg digarap beramai2 oleh komikus Belgia (dan 1 grup komikus Belanda), berformat A5, full color, dengan tebal sekitar 95 halaman. Hal yg serupa dari edisi pertama dan kedua ini adalah bagian editorialnya yg berbentuk foto-komik - atau susunan foto dari para anggota redaksi dan komikus, dalam tema tertentu, yg dilengkapi dengan balon kata2 sehingga membentuk 'kata pengantar'. Namun selain itu, kedua edisi tsb sama sekali berbeda dalam isinya.
Bila di edisi pertama ditampilkan berbagai cerita berbeda dari masing2 komikus, di edisi kedua ini terdapat satu alur cerita yang masing2 'bab'nya digambar oleh 17 komikus. Dari awal hingga akhir, tema cerita adalah sebuah warung kentang goreng ('friets kiosk', yg sebenarnya juga menjual kroket, kipcorn, dan gorengan2 khas lainnya), dengan tokoh2 utama Vivo (si pemilik warung), Mariette (istrinya) dan si pemabuk Sjarel (pelanggan tetap).

Photobucket - Video and Image Hosting
Sepotong dari halaman editorial, menjelaskan bahwa supaya para komikus yg sedang dikumpulkan dalam satu pondok itu tidak bertingkah macam2: masing2 memperoleh satu bab dan tak seorang pun boleh meninggalkan tempat hingga bagiannya selesai

Di awal cerita, dengan gambar hitam/putih dan teknik pena tipis dan rapih, Vivo kedatangan seorang pelanggan yg menawarkan utk memajukan usahanya. Kisah berlanjut dengan teknik gambar berbeda (sebab yg menggarap adalah komikus lain), masih dominasi hitam/putih namun garisnya lebih tebal dan kasar, menceritakan seorang ayah yg menitipkan tiga anak2nya pada Vivo, berhubung Vivo (dalam rangka ekspansi usahanya) kini menawarkan jasa 'pesta anak2'. Cerita berikut digambar berwarna, mirip krayon, mengisahkan anak2 tsb bermain dalam warung Vivo. Dan selanjutnya, cerita berjalan makin bervariasi (misalkan, latar belakang Sjarel yg dulunya ternyata seorang petinju tangguh, kedatangan anak laki2 Vivo dan Mariette dengan seorang health inspector) dan makin liar (misalkan, terlibatnya makhluk luar angkasa, setting panggung broadway, adegan kung fu dengan kura-kura ninja), dengan teknik grafis yg berbeda-beda (dari garis2 dua dimensi sederhana, bergaya 'film bisu' - panel2 gambar yg diselingi panel kalimat putih di atas latar hitam - hingga frame berisi gambar2 detail, dan gaya hippie - yg memang adalah satir dari animasi Yellow Submarine). Cerita diakhiri menjelang jam tutupnya warung Vivo - yang ternyata bukan berarti berakhirnya masalah Vivo: sebaliknya, seorang tokoh dari Parcifal 1 (yg kisahnya berlanjut di Parcifal 2 setelah kisah Vivo tamat) adalah pelanggan yg muncul di babak terakhir ini, dengan membawa para pengikutnya.

Photobucket - Video and Image Hosting
Bab ttg kelakuan anak2 yg dititipkan pada Vivo

Satu komik dengan berbagai gaya gambar, namun kisahnya berkesinambungan dengan baik, ternyata enak juga dinikmati. Tidak hanya terasa efek hiburannya, tapi juga asik untuk dibaca (sebab, ceritanya memang benar kocak dan kacau!), dan menarik utk diamati (dalam hal kreativitas dan teknik gambar masing2 komikus).
Hanya saja, tentu tidak semua gaya pas dengan selera pembaca. Saya sendiri terpaksa meloncati beberapa cerita yg sulit dibaca (secara visual maupun verbal), dan kembali ke bagian2 tsb setelah semuanya selesai dibaca. Cara ini ternyata tidak terlalu mengganggu jalannya cerita, sebab di antara bagian2 tsb terdapat satu 'halaman penyambung' yg menjembatani antara kisah sebelumnya dengan kisah (dan gaya gambar) selanjutnya. Yah, anggap saja sebagai latihan mengapresiasi beragam gaya bertutur secara visual.

Photobucket - Video and Image Hosting
Salah satu bab, karya Lamelos, sebuah kelompok komikus Belanda

Sebagai majalah komik yg diterbitkan sendiri, yg mungkin salah satu tujuannya adalah bereksperimental dengan berbagai cara penyajian cerita bergambar, Parcifal ini lumayan bagus sebagai bahan perbandingan dengan komik2 'swadaya' lain. Format dan mutunya cukup 'ramah pembaca', meskipun harganya agak mahal (4 Euro), tapi rasanya memadai utk kualitas kertas, cetak dan jilid semacam ini.


Photobucket - Video and Image Hosting
Sampul belakang Parcifal 2: daftar menu warung kentang goreng


Parcifal jaargang 1, nummer 2
april 2006
www.parcifal.be

6 comments:

  1. hahaha.. lucu tuh gambar sampul belakang menu kentang gorengnya, bisa buat ide bikin menu tuh buat para pemilik resto hehehe..

    Eh Ta, lucu juga, ngebayangin kalimat elo ---> Saya sendiri terpaksa meloncati beberapa cerita yg sulit dibaca (secara visual maupun verbal)

    secara visual maupun verbal?? *kok di kuping gw kalimat itu lucu hihihihi...

    ReplyDelete
  2. Kalo komikus Indonesia bikin komik seperti ini tokok Sjarel namanya pasti diganti jadi Yohan Handoyo *siap2 ilmu tangkis PLAK dari Yohan*

    ReplyDelete
  3. hahahahaa...

    boleh juga tuh chic dibuat versi kita hahahhahaa

    ReplyDelete
  4. haha iyaa..
    maksudnya, ada bagian yg cuma gue baca2 dulu teksnya (verbal) tanpa berlama2 mengamat2i gambar2nya (visual). ada juga bagian yg gue liat2 gambarnya dulu, tanpa ngebaca teksnya. apalagi kalau teksnya kepanjangan, sebab bahasa yg dipake di sini flemmish (belanda versi belgia, rada beda).

    ReplyDelete
  5. waduh.. jadi pengen patat oorlog nih... =p, tapi engga banget deh kalo yg jual berbulu kaya gitu :D:D

    ReplyDelete
  6. hahaha.. tokoh vivo ini emang udah berbulu, nyebelin pula.. pelanggan diomel2in semua =))

    ReplyDelete