Monday, March 27, 2006

Jalan-jalan di Barcelona (2)



As posted in Jalansutra mailing list, msg #48250

Lanjutan dari Jalan-jalan di Barcelona (1): #48235

Makan-makan di Barcelona: #48233





JANGAN NIKAH DULU SEBELUM...

Jumat malam (17 Maret). Di sebuah bagian kota (saya lupa namanya),
terdapat sebuah lapangan yg dipenuhi mobil2 polisi, juga petugas polisi
yg berjaga2 di sekitarnya. Ada apa ini, pikir saya. Gordi menjelaskan,
bahwa tiap Jumat malam anak2 muda Barcelona diijinkan mengkonsumsi
minuman keras beramai2 dengan teman2nya sampai pagi, hanya di tempat
ini. Tapi makin lama sistem lokalisasi ini makin tidak nyaman (utk para
pemuda tsb), karena makin banyaknya polisi yg dikerahkan utk
mengamankan daerah sekitarnya. Mereka merasa seperti anak2 yg terus
menerus diawasi, sehingga keramaian tempat ini pun menjadi berkurang.
Entah ini berarti mereka mengurangi pesta minum2, atau berarti mereka
diam2 minum di tempat lain..



Setelah makan malam (sekitar pk. 23:00), kami menelusuri Barri Gothic (gothic quarter), bagian tertua kota Barcelona. Di samping gedung2 megah dengan iluminasi mengagumkan pada malam hari, spt Palau de la Generalitat (istana gubernur) yg berseberangan dengan Casa de la Ciutat (town hall),
Cathedral, dan istana2 yg lebih kecil lainnya, di daerah ini tersebar
pula restoran dan cafe2 mentereng, yg terlihat dipenuhi orang.



Uniknya, beberapa kelompok pengunjung cafe mengenakan atribut serupa.
Sekelompok perempuan mengenakan telinga kelinci, tertawa2 ceria di
sebuah teras cafe; sekelompok laki2 mengenakan topi2 plastik, ribut
berseru2 dengan gelas bir di tangan masing2. Gordi menjelaskan bahwa
kelompok2 ini biasanya adalah mereka yg merayakan bachelor(ette) party,
atau pesta melepaskan masa lajang sebelum menikah, dan biasanya mereka
berasal dari daratan Britania Raya. Kenapa? Mungkin karena di sana
terdengar pepatah, "Jangan menikah dulu sebelum mencoba Spanyol"(?),
dan mungkin juga karena akhir2 ini banyak sekali penawaran penerbangan
murah dari London ke Barcelona.



Malam itu makin diramaikan oleh orang2 Irlandia yg merayakan St.
Patrick's Day; terlihat dari atribut yg mereka kenakan, baik berupa
topi (berbentuk bundar), hiasan kepala berbentuk daun semanggi, hingga
hiasan muka dan aksen pada baju, rompi dan dasi, yg semuanya berwarna
hijau. Sorakan, nyanyian, tawa, terdengar dari berbagai sudut, di
celah2 bayangan dan profil bangunan2 gothic, adalah campuran unik dari
energi hidup masa kini dengan saksi2 bisu masa lampau, yg berlangsung
hingga dini hari.





HIBURAN RAKYAT

Sabtu malam, keitka hari menjelang gelap, kami berjalan menuju Palau Nacional dari arah Placa d'Espanya.
Sekali lagi saya menemukan eskalator utk pejalan kaki, tanpa atap
pelindung, yg tersambung ke sebuah jembatan penyeberangan ke arah Montjuic. Di ujung jembatan, terdapat Placa del Marques de la Foronda, di mana terdapat sebuah air mancur raksasa, Font Magica,
yg akan memulai aksinya pada pukul 7 malam. Kami memanfaatkan satu2nya
WC otomatis yg perlu dioperasikan dengan koin seharga 0,30 Euro (ini
satu2nya "WC bayar" yg kami temui - sebelum ini, semua WC di tempat2
umum itu gratis dan lumayan terawat bersih).



Kami mampir sebentar ke Pavello Mies van de Rohe,
yg didesain pada th 1929 dengan bahan2 baja, kaca, batu dan onyx. Ciri2
desain Bauhaus yg simpel, tegas namun elegan segera terlihat pada
paviliun ini. Sayangnya kami tidak sempat masuk, dan hanya berjalan
sepanjang bagian teras paviliun, dengan sebuah kolam berbentuk persegi
terbentang di sisi kirinya. Kami lanjutkan mendaki, ke arah Palau
Nacional yg berfungsi sebagai Museum Nasional. Terdapat beberapa
eskalator lagi di antara anak tangga menuju gedung ini, hingga
perpotongan dengan Passeig de la Cascade.



Terlihat banyak sekali orang yg berjalan searah dengan kami, menuju
puncak Montjuic. Mereka pun hendak menyaksikan Font Magica beraksi.
Sampai di depan Palau Nacional, kami duduk di salah satu anak tangga di
depan istana tersebut, bersama dengan orang2 yg bahkan sambil berpiknik
dengan anak2 mereka. Dari titik tersebut, kami dapat melihat jauh ke
bawah, hingga ke Placa d'Espanya. Orang2 mulai ramai mengerubuti Font
Magica, juga mencari tempat duduk di anak2 tangga. Hari belum gelap
benar, tapi sekitar jam tujuh malam beberapa 'air terjun' pada
telundakan dari Palau Nacional menuju ke bawah mulai mengalir deras
secara serentak. Lampu2 pun mulai dinyalakan, termasuk juga yg
menerangi jajaran air terjun tersebut.



Font Magica juga terlihat mulai menyemburkan airnya, dengan lampu
berwarna-warni pada dasar kolam. Pertunjukan pertama dimulai! Musik
mulai terdengar dari arah air mancur. Kami dan beberapa orang lain yg
memutuskan utk melihat lebih dekat supaya dapat juga merasakan gelora
musik di sekitar kolam, bergegas menuruni anak2 tangga, menuju Font
Magica. Kami lalu duduk di salah satu anak tangga terdekat dengan kolam
air mancur tsb, dan mulai menikmati kombinasi dan variasi
tinggi-rendahnya, kuat-lemahnya semburan air dan pergantian warna yang
bersinkronisasi dengan alunan musik (medley lagu2 klasik yg bernada
energik dan dinamis, sebagian besar merupakan karya2 Tchaikovsky).



Bertambah gelapnya malam menambah pula kesan megah penampilan Font
Magica. Jejeran air mancur di sepanjang telundakan menuju Palau
Nacional turut memeriahkan suasana. Apalagi dari belakang gedung tampak
garis2 cahaya yg kuat menuju langit, dari lampu sorot yg diletakkan di
belakang gedung. Lengkap sudah kanvas alam Montjuic ini dilukisi dengan
cahaya, air, dan musik yg anggun.



Aksi air mancur ini berlangsung sekitar 15-20 menit, tapi dimulai
setiap setengah jam mulai pk. 19:00. Pada musim dingin (spt malam itu,
meskipun sudah hampir masuk musim semi), berlangsung hanya hingga pk.
20:00. Tidak hanya wisatawan asing dan domestik, para penduduk lokal
pun terlihat memenuhi lapangan luas di sekitar air mancur. Anak-anak
kecil tidak dapat menahan diri, menari2, melompat dan berlari di
sekitar air mancur, mengikuti irama musik.

Kami sangat terpesona hingga betah tinggal sampai tarian terakhir Font Magica malam ini, yg kali ini menampilkan lagu Barcelona yg dinyanyikan oleh (alm.) Freddie Mercury dan Monserrat Caballe,
seorang diva opera Spanyol (lagu ini batal dipentaskan pada Olimpiade
1992, karena Mercury meninggal pada akhir 1991, dan Caballe menolak utk
mementaskannya dengan orang lain). Saat "Barcelona" berkumandang, kami
telah berdiri tepat di salah satu sisi Font Magica, terdiam mengagumi
dan menikmati suasana yg sedikit mencekam ini. Ah, benar2 momen yg
tepat utk melewatkan malam terakhir di Barcelona.





Ada beberapa gambar di http://esduren.multiply.com/photos/album/39


















6 comments:

  1. Woiiiiii ................... seneng-seneng ......... ada cerita dari Tita. Tenik durung baca, lagi tak print, terus nanti bacanya dirumah, sekalian mbacain Antique .... Terus, terus, ana gambar-gambar. Saiki arep mbukak gambar ...... ech ... photo-photo ding .....

    ReplyDelete
  2. lumayan ten, ono 3 jilid, tapi cendhak2 kok :D
    foto2ne urung kabeh ten, aku jik nganggo print juga soale (ayah ngene jik nggo print.. nganti diguyu kanca2ku!)

    ReplyDelete
  3. hahahaha..... tapi secara jujur, tenik jane ya seneng yen di print. gak perlu nyalain komputer. tinggal duduk, bukak-bukak album. yen nang komputer kan .... katanya gak bagus buat mata :)

    ReplyDelete
  4. mbak, air terjune saingan karo undaran HI nih. btw, tia minggu ini diramalkan akan melahirkan

    ReplyDelete
  5. hahaha.. air muncrat, tho, gam!
    wah tia, wish you all the best! mudah2an lancar semuanya ya, didoakan dari sini. ditunggu kabar2nya :D

    ReplyDelete
  6. moga2 juga lancar mbak. kapan ke pulang? kalau aku kan sudah jadi orang hutan, kerja di tambang, tapi rejeki kota :)

    ReplyDelete