Monday, June 6, 2005

Tuesdays with Morrie

Rating:★★★
Category:Books
Genre: Literature & Fiction
Author:Mitch Albom
Saya beri tiga bintang, sebab meskipun isinya sebenarnya bagus dan subyeknya menarik, tapi cara penuturannya rasanya kurang pas (apakah karena penulisnya terlalu terbiasa menulis artikel sport?) Beberapa point dalam buku ini memang bagus untuk direnungkan, terutama oleh kita yang masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk menerapkannya. Tapi (lagi-lagi) sayangnya penyajiannya semacam buku2 "self-improvement" untuk manajemen dan organisasi, padahal sebenarnya dapat dibuat lebih menyentuh lagi.

Mengenai hal2 yang dibahas Morrie bersama Mitch. Sebenarnya hal2 yang diajukan adalah hal2 sederhana yang, sebagai manusia, kita seharusnya sudah menyadarinya. Tak hanya mengejar harta dan ketenaran, belajar menghargai hal2 sederhana, belajar mendengarkan orang lain. Sebagian besar orang memang masih perlu diingatkan untuk ini. Namun pelajaran yg terpenting adalah, supaya kita harus selalu berusaha berguna bagi orang lain hingga akhir hayat, selalu ingin berbagi, tanpa mengeluh. Karakter Morrie memang patut diteladani soal ini, dan terima kasih untuk Mitch Albom telah yg berhasil menyebarkan kisah ini.

(Excerpt from a site)
About the Book
Maybe it was a grandparent, or a teacher, or a colleague. Someone older, patient and wise, who understood you when you were young and searching, helped you see the world as a more profound place, gave you sound advice to help you make your way through it. For Mitch Albom, that person was Morrie Schwartz, his college professor from nearly twenty years ago.

Maybe, like Mitch, you lost track of this mentor as you made your way, and the insights faded, and the world seemed colder. Wouldn't you like to see that person again, ask the bigger questions that still haunt you, receive wisdom for your busy life today the way you once did when you were younger?

Mitch Albom had that second chance. He rediscovered Morrie in the last months of the older man's life. Knowing he was dying, Morrie visited with Mitch in his study every Tuesday, just as they used to back in college. Their rekindled relationship turned into one final "class": lessons in how to live.
Tuesdays with Morrie is a magical chronicle of their time together, through which Mitch shares Morrie's lasting gift with the world.

After four years on the New York Times bestseller list, Tuesdays with Morrie is at last available in paperback.


Tuesdays with Morrie
Mitch Albom
(C)Broadway, 2002
ISBN# 076790592X

4 comments:

  1. ahahahahaha, kok sama ya Ta, gue suka isinya tapi gak suka gaya bhsnya. Tapi kalo gue, ehem, mungkin lebih sadiz karena menurut gue, makin dibaca buku itu makin menggurui kesannya. Gue bacanya udah lama banget jadi rada2 lupa detailnya tapi gitulah kesan yg gue inget :D

    ReplyDelete
  2. hahah kok bisa ya. gue baru baca kemaren2 ini. seharian di kereta (p-p amsterdam-leiden) juga kelar. memang yg berkesan bukan gaya bahasanya ya, tapi isinya. gue coba konsentrasi ke isinya aja deh :)
    buku mitch albom yg lain ("five people you meet in heaven") ntar pinjem perpus aja aah (yg "tuesday.." ini minjem temen.. hehe)

    ReplyDelete
  3. yah, isinya memang biasa tapi bisa touchy gitu deh. yg gue paling suka idenya tentang: "apakah jadi nomor dua itu salah?" (kurang lebihnya begitu), dan tentang pertanyaan yg patut kita renungkan tiap pagi: "is it a good day to die?"

    ReplyDelete
  4. dan tentang pertanyaan yg patut kita renungkan tiap pagi: "is it a good day to die?"

    Wah iya Bay, pertanyaan itu memang bisa tau2 muncul. Jadi inget, dulu di koran bulanan TU Delft ("Delta") kadang2 ada artikel wawancara utk profil ilmuwan/peneliti di sana. Pertanyaan yang terakhir selalu, "How would you like to die?" - dan jawabannya selalu menarik.

    Satu lagi pernyataan Morrie di buku Tuesdays: "You have to die first, to know how to live". Morrie hendak mengingatkan kita, orang2 hidup sehat, apa artinya hidup ini sebenarnya. Sebelum terlambat.

    ReplyDelete