Thursday, February 16, 2006

A Disease of Language

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Comics & Graphic Novels
Author:Alan Moore & Eddie Campbell
Bila hanya melihat sampul depan buku ini, orang akan mengira bahwa ini adalah buku popular science: bagian atas berwarna merah gelap (deep red), dengan samar2 gambar bayi di sudutnya, bagian tengah sebuah bidang putih bertuliskan judul, dan bagian bawah merupakan detail motif sisik ular dengan warna merah gelap - kehijauan.
Namun A Disease of Language berisikan karya Alan Moore dalam kolaborasinya dengan Eddie Campbell, yg menampilkan:
Birth Caul – Birth Caul, sebuah talisman masa kanak2, pertama kali dipentaskan secara monolog oleh Alan Moore di Old County Court di Newcastle-upon-Tyne pada 18 November 1995. Campbell menawarkan diri utk menggrafiskan monolog ini, karena ia merasa mempunyai hubungan erat dengan isi kisah ini.
Snakes and Ladders – sebuah naskah yg dikirimkan Moore utk Campbell tak lama setelah penggarapan Birth Caul, yg pada intinya bernuansa sensual.
Wawancara dengan Alan Moore oleh Eddie Campbell – berisi konsep dan pemikiran2 mendalam seorang Alan Moore dalam hal pencitraan tulisan2nya.
Gambar2 awal untuk Snakes and Ladders – kumpulan sketsa awal dari adegan2 tarian dalam Snakes and Ladders, yg diakui Campbell sebagai koleksi langka, sebab ia yg sangat jarang menyimpan oretan2 awalnya, sangat terpesona akan sketsa2 tsb sehingga merasa wajib mengabadikannya dengan menerbitkannya dalam buku ini.

Birth caul, atau selaput yg membungkus kepala bayi saat ia dilahirkan, adalah sesuatu yg sangat jarang terdapat pada kelahiran bayi. Terdapat banyak mitos mengenai selaput ini, sehingga ia banyak disimpan sebagai talisman atau jimat demi keselamatan seseorang.
Dalam Birth Caul, Moore menuturkan kilas balik, atau refleksi dirinya, dari masa dewasa menuju ke masa kanak2nya. Di batasan setiap masa, Moore menampilkan berbagai makna dari birth caul itu sendiri. Campbell dengan sangat tepat, indah sekaligus mencekam, berhasil menggambarkan refleksi diri ini dari masa dewasa, hingga masa muda, menuju ke masa kanak2, hingga akhirnya kembali menjadi bayi, menjadi janin, menjadi bakal sperma, hingga menjadi ketiadaan.

Gabungan kata2 dan gambar ini tidak dapat dibaca hanya sekali saja.Banyak hal2 yg dapat membuat kita ikut merefleksi diri terhadap makna pertumbuhan dari kecil hingga dewasa, dan bagaimana kita terbentuk menjadi manusia sekarang karena bekal kata2 dan berbagai jenis bahasa yg melingkupi kita sejak bayi – bahkan sejak di dalam kandungan, atau sebelum semuanya ada.


=====akan dilanjutkan bila seluruh isi buku telah terbaca=====


A Disease of Language
Hardcover 160 pages (February 2, 2006)
Publisher: Knockabout Comics
ISBN: 0861661532

11 comments:

  1. Berarti betul dwong klo ibu hamil itu bagus dengerin musik klasik, spy nanti bayinya pinter? Gw akan inget² ini u/ nanti pas hamil. Jgn ngomong kata² kasar, culas dsb.. biar anaknya jadi anak yg okeh (amin)

    ReplyDelete
  2. Amin :)
    Ttg musik klasik, gue sendiri nggatau pasti. Yg penting hati senang :D
    Kalau mau dirunut logisnya, mungkin kira2 gini (CMIIW): ibu yg tenang dan senang akan mengalirkan ritme teratur melalui degup jantung dan aliran darahnya ke bayi yg dikandungnya, jadi suplai oksigen dan makanan utk janin pun lancar, sehingga ia bisa tumbuh dengan baik. Kalo si ibu banyak sedih atau resah, akan kebawa juga ke fisik, termasuk suplai substansi yg dibutuhkan si janin utk tumbuh berkembang. (Gue ada rencana nulis tips2 masa hamdan nih.. :D)

    Kembali ke tulisan Alan Moore. Justru di sini ia menyinggung tentang, apakah kita menjadi spt sekarang ini karena harapan lingkungan sekitar kita? Sehingga kita harus menyesuaikan (atau memaksakan) diri supaya muat dalam cetakan2 yg dibuat oleh tuntutan status sosial?
    Gue mau baca sekali lagi nih, biar makin bisa mencerna.. tulisannya gila banget..

    ReplyDelete
  3. menarik...
    menanyakan pertanyaan yg sama dg keke.
    memberikan jawaban yang baru ga.....?

    share more plz...

    ReplyDelete
  4. yup ke, ini sedang nerusin baca.

    jawaban baru? mm.. mungkin dalam konteks spiritualnya moore sendiri, yg memutuskan utk menjadi seorang magician pada ulang taunnya yg ke-40 (lebih dari 10 th yang lalu).

    snakes and ladders ternyata mengungkapkan ttg asal mula alam semesta dan peran perempuan (dan deity "ular") di dalamnya. not an easy read, but i hope i get there soon..

    ReplyDelete
  5. wah..kok berat...
    tapi MENARIK..
    iya mbak, sampul depannya kayak popular science..kalo aku ngeliatnya kayak katalog foto...
    beloom...Kinokuniya senggapoor belum nyetok.

    ReplyDelete
  6. apalagi kinokuniya jakarta.....
    bakal lama dapetnya.

    ReplyDelete
  7. alan moore
    tu orang sinting banget deh. kayak Stanley Kubricknya komik.
    uda baca Watchmen sama League of Extraordinary Gentlemen, Ta?

    ReplyDelete
  8. blom euy.. mumpung di sini, gue nggeber nyari dan baca yg belom atau jarang ada di jkt :D

    ReplyDelete
  9. yah... gue juga baru baca dua itu, sih. masih penasaran sama Top Ten, V for Vendetta sama Tom Strong.
    dan gue aja dapetnya di Kino SGP. Di Jakarta yang mainstream aja jarang yang tau. apalagi yang ditulis Moore sama Gaiman!
    heheheh...
    selamat hunting!

    ReplyDelete
  10. aduh bukunya bagus-bagussssss!!! :D

    ReplyDelete
  11. kebetulan yg di-review yg kena banyak bintang :D sekalian bisa merekomendasikan ke teman2. buku2 yg (menurutku) berbintang 1 or less pasti ada, tp belum ada waktu utk bikin review seriusnya (biasanya udah males duluan..)

    ReplyDelete