Friday, May 20, 2005
Pontiac Podium
Kamis 19 Mei yang lalu di Lambiek ada acara signing oleh Peter Pontiac, dalam rangka penerbitan kedua album 'biografi'nya yang berjudul Kraut. Wah! Kesempatan untuk ketemu Pontiac lagi, terakhir ketemu sudah lebih dari 2 tahun yang lalu. Waktu itu kami (aku, Motul, Thoriq, Tanto) sempat diundang Peter utk makan malam di rumahnya, lalu menjenguk studionya (di apartemen yg terpisah). Meskipun sudah jadi koboi veteran di dunia perkomikan Belanda, Peter orangnya ramah banget dan ngomongnya sopaaan. Pas di rumahnya dulu (di Bussum - kota kecil tetangga Amsterdam), kami dimasakin paella, terus liat2 koleksi musiknya. Dari gaya gambar dan kisah2 di karyanya, orang akan mudah dapat kesan bahwa Peter ini orangnya kasar dan sembarangan. Tapi kenyataannya enggak, dia ramah sekali. Sangat perhatian ke tamu2nya. Dia tanya ttg karya kami masing2, dan selalu mendahulukan aku dulu untuk semuanya (makan, jalan, dll) - pokoknya praktik ladies first kerasa banget.. hehe. Dia juga pengen liat Dhanu (waktu itu Lindri belom terbit), jadi tanya apa aku bawa fotonya di dompet (enggak je.. aku nggak pernah bawa2 foto siapa2 di dompet!). Pokoknya perhatian banget sampe aku terharu. Selesai makan, kami jalan kaki ke studionya.
Dari jalan keliatan apartemen kecil bertingkat. Rumput di halamannya rada nggak keurus, tapi nggak keliatan butut. Malah ada efek yg bikin keren: ada bagian depan mobil Mustang Pontiac di dinding luar, seolah2 mobil itu sedang melesat keluar dari apartemen. Lantai bawah punya orang lain, isinya buku2 dan koran2 tua yg udah menguning. Studio Pontiac ada di atasnya, penuh juga sama buku, kertas, meja, perangkat musik, perangkat nggambar, mesin fotokopi. Ada tiang di tengah ruang di mana tiap tamu harus nggambar di situ sebelum pulang, jadi kami juga sempet nggambar di situ.
Anyway, balik ke Kamis lalu. Begitu masuk Lambiek, ikutan ngantri tanda tangan. Pas udah dapet giliran, aku selametin dulu dia, lalu tanya, "Inget nggak sama saya?". Dia bilang, "Iya inget, tapi di mana ya?". Aku bilang, "Saya dan teman2 komikus Indonesia pernah Anda undang ke studio". Langsung dia inget, semuanya, termasuk nama2 kami! Malah dia inget manggil aku salah terus ("Pita" bukannya "Tita") - tapi akunya nggak nyadar.
Aku nanya ttg Kraut versi bahasa Inggris yg waktu itu dia garap (waktu kami bertamu ke studionya), tapi ternyata masih pending, lamaaa banget. Jadi tetep aja adanya hanya dalam bahasa Belanda. Aku bilang, aku udah ngerti bahasa Belanda jadi bisa baca Kraut sekarang. Seperti biasa, Peter ngobrolnya penuh senyum dan nadanya tenang. Di tangan kiri ada rokok nyala, tangan kanan neken buku sambil bikin gambar & tanda-tangan. Waktu di rumahnya dulu, dia nggak sempet liat karya2ku krn semuanya masih disimpan di museum (sedang pameran). Jadi sekarang aku tunjukin sketchbook/diary-ku yg terbaru (emang selalu aku bawa2 ke mana2), dan sempet diliat2 Peter :D *siap2 ge-er*.. Terus dia bilang, orang2 yg ke studionya paling seneng sama gambarkuuu! Huhuuyy! Kalaupun itu cuma pemanis mulut, tetep aja bikin senyum nggak karuan - apalagi kalo bukan! Heheheh (punten Tul euy). Peter udah setuju kapan2 mau nggambar di bukuku.. asiik..
Sedikit ttg Kraut: ini semacam biografi ttg ayah Pontiac, seorang jurnalis yang hilang di lautan Curacao. Ditampilkan dalam bentuk surat dari Peter untuk ayahnya, disertai gambar2 dan dokumen2 (= graphic novel). Nanti aku bikin review-nya, terpisah. Selesai tandatangan, bilang terimakasih, terus menyat. Nggak enak lama2 abis masih banyak yg ngantri. Setelah ngobrol2 bentar sama Pak Kees, Klaas dan Bas (para pemilik Lambiek), mbayar Kraut, dan dapet poster gratisan, aku pamit. Sampai lain kali, semuanyaa!
Oh iya, nambahin: besok2nya kita cerita ke adiknya Peter, Joost, ttg kesan2 kami pas ketemuan ama abangnya itu. FYI, Joost ini semacam 'boss' kami waktu itu, yg ngundang dan ngorganisir acara kami di Belanda. Kami bilang, "Wah kakakmu itu cool banget ya orangnya! Baik dan tenaaang banget bawaannya, persis koboi jagoan!" Apa kata Joost? Dia bilang, "Ah itu luarnya aja kalem. Sebenernya di dalam dia banyak konflik dan sangat berkecamuk". Hehe.. bisa jadi! Samurai berpengalaman memang tahu persis di mana ia harus mencurahkan bermacam2 energinya..
Foto2: aku & Peter Pontiac saat penanda-tanganan Kraut Kamis 19 Mei, aku dan Motul liat2 kaya Peter, dan halaman di Kraut yg Peter tanda tangani buatku.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
wahhh ikut seneng....emang spesial kok mbak...ayo mbak...makin berkarya....
ReplyDeletetrimakasih ikaa.. aku antara bungah sama pucet nih di-review ama jagoan :P
ReplyDelete