Sunday, May 15, 2005

Kumpulsutra Eropa, Strasbourg 7 Mei 2005 [2]




GURTLERHOFT
Restoran Gurtlerhoft yang beralamat di 13, Place de a Cathedrale (letaknya masih di sekitar plasa katedral) terpilih sebagai tempat makan siang para peserta Kumpulsutra. Lenny Klemstein yang sudah jauh-jauh hari survei berbagai restoran di Strasbourg juga telah melakukan pemesanan tempat untuk rombongan kami (yang berjumlah sekitar 60 orang, termasuk anak-anak dan bayi), bahkan sebelumnya juga telah mengirimkan daftar menu beserta harganya pada para peserta. Gurtlerhof menghidangkan berbagai macam makanan khas Alsatian, seperti foie gras (hati angsa), baeckeoffe (bermacam-macam sayuran, daging dan kentang yang dimatangkan dalam satu pot keramik), tarte flambée (selembar 'pizza' tipis dan renyah dengan topping keju, bertabur irisan bawang bombay dan bacon), sauerkraut (disertai berbagai jenis daging olahan), ayam yang dimasak dengan Riesling (juga dimatangkan dalam satu pot keramik) dan spaetzle (semacam pasta yang merupakan contoh perpaduan hidangan Perancis dan Jerman).

Menuju Gurtlerhoft, kita bisa melihat langsung papan namanya dari arah plaza katedral yang mengarah ke arah sebuah lorong. Di ujung lorong terdapat sebuah plaza kecil dan pintu masuk ke restoran lain, sedangkan Gurtlerhoft ternyata mempunyai jalan masuk lain: sebuah papan di sisi kiri menunjukkan arah turun ke bawah. Tangga cukup curam menuju ke bawah, dan para peserta saling membantu membawakan kereta-kereta bayi memasuki restoran.
Di ujung bawah tangga, pintu masuk terdapat di sisi kanan. Begitu menghadap ke arah restoran, dapat terlihat jelas mengapa restoran bawah tanah ini disebut juga Caveau Gurtlerhoft (caveau = gua dalam bahasa Perancis). Dinding dan langit-langit restoran yang didominasi oleh bahan batu berbentuk melengkung, seolah kubah yang menaungi seisi restoran. Elemen interior, pencahayaan dan dekorasi restoran berpadu menciptakan suasana intim dan tenang.

Para peserta Kumpulsutra langsung menempatkan diri pada meja-meja yang telah dipesan, yang sayangnya letaknya tidak berdekatan antara yang satu dengan yang lain. Hal ini dikarenakan, antara lain, lantai restoran yang berundak-undak, sehingga menyulitkan penempatan meja besar pada satu tingkat lantai. Para peserta terpaksa terbagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Namun hal ini bukan menjadi penghalang para peserta untuk saling mengobrol dan berfoto.
Hidangan yang datang ternyata porsinya sangat besar. Para peserta saling mengicip pesanan yang lain, dan semuanya menyatakan kepuasan akan rasanya. Meskipun demikian, banyak yang tidak sanggup menghabiskan porsi bagiannya. Banyak pula yang membatalkan untuk memesan makanan penutup, dan hanya memesan kopi sebagai gantinya.

Setelah cukup lama menikmati makan siang dan suasana di Gurtlerhoft, sejak jam-jam sibuk hingga restoran sudah sepi, para peserta Kumpulsutra bergantian membayar pesanan masing-masing di kasir dan bersiap-siap meninggalkan restoran. Beberapa peserta duduk-duduk menunggu di ujung atas tangga, sekaligus untuk menemani anak-anak yang berlarian di plaza kecil di ujung lorong. Saat ini, sebagian peserta terpaksa berpamitan dan tidak mengikuti acara berikutnya, karena harus sudah kembali ke kota asal masing-masing. Beberapa peserta berencana berjalan-jalan sekitar kota, dan sisanya (terutama yang membawa bayi dan anak-anak kecil) memilih untuk kembali ke hotel dan beristirahat, sebelum melanjutkan acara berikut.

MENGARUNGI SUNGAI ILL
Tempat pertemuan yang terakhir dari Kumpulsutra 2005 ini adalah Place du Marche aux Poisson, pada pukul 20:00. Dari sinilah sebuah perahu rutin diberangkatkan untuk mengarungi Sungai Ill. Para peserta berkumpul tepat pada waktu yang ditentukan, sehingga Peter bisa segera mengurusi pembayaran dan perahupun bertolak pada waktunya.
Pada pukul 20:30, saat perahu bertolak, langit masih terang. Para peserta masing-masing memasang headphone yang disediakan di dalam perahu. Beberapa anak mulai tertidur, sementara para penumpang asyik melihat ke arah jalan dan gedung di sepanjang Sungai Ill.

Sungai Ill mengalir di daerah Alsace di wilayah Timur Laut Perancis, di mana ia bertemu dengan Sungai Rhine di Strasbourg. Sungai ini merupakan wilayah pertahanan pada abad ke-17 dan melalui beberapa kanal di bagian kota tua Strasbourg, termasuk distrik La Petite France, di mana airnya dulu digunakan sebagai tenaga penggerak kincir dan penyamak kulit. Perahu ini sempat pula melewati titik-titik sungai di mana ketinggian air sangat berbeda (locks), sehingga perahu sempat mengalami 'penguncian' di antara pintu-pintu gerbang yang terletak di depan dan belakang perahu, sementara ketinggian air disesuaikan. Sebuah pengalaman berharga, terutama bagi anak-anak yang sangat tertarik mengamati semuanya.

Perjalanan mengarungi Sungai Ill ini berlangsung selama sekitar 1 jam 15 menit. Di akhir perjalanan, langit sudah menggelap dan para penumpang dapat menikmati indahnya kilauan lampu kota Strasbourg di malam hari. Setelah perahu berlabuh, para peserta Kumpulsutra tetap tinggal sebentar untuk berfoto lagi, sementara penumpang lain turun dari perahu. Setelah itu satu persatu para peserta meninggalkan perahu sambil mengucapkan terima kasih pada kapten kapal, untuk berjalan kaki bersama menuju tempat pertemuan berikut.

WINE TASTING, PENUTUP
Berperahu mengarungi Sungai Ill sebenarnya adalah acara terakhir yang direncanakan pada Kumpulsutra 2005 ini. Sebagian besar peserta setelah itu pun mengucapkan salam perpisahan, sementara sisanya kembali berkumpul di Hotel Ibis Petit France. Peter telah mengatur agar kami diijinkan memakai ruang makan (yang adalah ruang sarapan para tamu hotel) sebagai tempat berkumpul dan minum-minum untuk sekitar 20 orang. Ternyata, bukan hanya diijinkan, namun hotel juga menyalakan musik dan menyediakan wadah (mangkuk besar untuk cemilan) dan gelas-gelas plastik.
Sebotol anggur merah bawaan Jo dibuka untuk dinikmati bersama, sementara botol-botol Cola dan Ice Tea juga dinikmati oleh mereka yang tidak minum anggur (termasuk anak-anak). Keripik kentang, lebkuchen dan kue-kue kering Marseilles menjadi cemilan teman mengobrol. Perbincangan saat itu berkisar seputar pesan, kesan, evaluasi dan masukan untuk pengadaan Kumpulsutra berikutnya. Suasana akrab yang terus terjaga bertambah kental di penghujung acara, membuat kami enggan berpisah. Akhirnya, setelah saling bertukar janji untuk tetap saling menghubungi, kami meninggalkan ruangan makan tersebut dengan hati puas dan gembira. Kumpulsutra Eropa 2005 telah terlaksana, dan Strasbourg sekali lagi menjadi kota bersejarah: kali ini sebagai batu tonggak Komunitas Jalansutra.


Foto2: Rotating bridge di Sungai Ill, suasana dalam Restoran Gurtlerhoft dan gedung parlemen Eropa, semua hasil bidikan Julia


3 comments:

  1. Baru kepikiran, kamu punya pet dog kan Ta? Dikemanaiin selama jalan2? Gak dibawa? *aduh, sapa ya namanya*

    ReplyDelete
  2. Nggak ada pet dog di sini Ven, si pitbull-boxer ku (namanya Baron) ada di Bandung.

    ReplyDelete
  3. Tita,
    Baeckeoffe itu 4 macam daging (sapi, domba, bb dan angsa) yg dimasak dlm pot keramik bersama kentang dipotong bulat, pake cream, bayleaf,dll ... terakhir potnya dipanggang dan diatas kentang diberi cacahan parsley.

    ReplyDelete