Saturday, December 25, 2004

De Waag

Rating:★★★★
Category:Restaurants
Cuisine: European
Location:Delft
Tgl 23 Desember yang lalu, research group kami di TU Delft mengadakan acara makan malam bersama di restoran De Waag, Delft. Lokasinya yang strategis (tepat di belakang cityhall) membuatnya mudah ditemukan. Saya datang sedikit lebih awal dari waktu yg dijanjikan, jadi sempat melihat2 sebentar interior restoran.

De Waag berdiri sejak th 1200, dan awalnya berfungsi sebagai "rumah tempat menimbang" (waag = timbangan). Sejak 1999 gedung ini diubah restoran; direnovasi dengan tetap mempertahankan elemen2 aslinya.
Café dan bar di De Waag, yang permukaannya lantainya sedikit lebih rendah dari pintu masuk, bersuasana nyaman. Dinding2nya masih berupa susunan bata, dengan elemen2 besi struktur asli yang masih dapat dilihat jelas, dan juga balok2 kayu penyangga langit2 masih dipertahankan aslinya. Perabot meja dan kursi makan juga terbuat dari kayu dan terlihat antik.

Tepat 18.30, waktu yang dijanjikan, saya menuju ruang yang kami pesan, di lantai atas. Tangga melingkar menuju ruangan tersebut terdapat di sisi kiri pintu masuk utama, dan tiba di atas, sebuah ruangan kecil di sebelah kiri telah tersusun rapih untuk 19 orang (jumlah kami malam itu). Di lantai ini terdapat juga beberapa meja yg dibuka sebagai restoran. Lilin menyala yg tersebar di mana-mana mendukung suasana romantis, temaram dan nyaman.

Di ruangan tempat kami makan terdapat sebuah perapian, yg sudah tak terpakai lagi, jendela2 besar, dan beberapa perabot kuno. Meja makan yang diatur berderet panjang terbuat dari kayu, dan di tengah2 meja terdapat beberapa lilin yg menyala.

Sebagai penyambut, terdapat sepiring irisan roti, di tengah2 piring terdapat semangkuk paté. Disediakan pula sepiring butter bagi para vegetarian. Roti yg disajikan terasa gurih, teksturnya agak padat dan masih tercium bau segar. Rasa paté yang agak 'mendaging' (seperti corned beef) diimbangi dengan herbs campurannya.

Kartu2 menu dibagikan. Terdapat 3 courses, di mana masing2 dapat memilih satu dari 2 macam hidangan yg ditawarkan pada tiap course.
Untuk hidangan pembuka, saya pilih salad salmon asap (pilihan lain: carpaccio), hidangan utama veal dengan hutspot (pilihan lain: steak tuna), dan hidangan penutup: "sweet surprise" (pilihan lain: sepiring keju Perancis).

Sebelum santapan dihidangkan, seorang teman yg duduk di sebelah saya berkata, siap2 kecewa dengan porsinya. Mereka menghidangkan dengan piring yg besar sekali, namun makanannya sangat sedikit. Teman ini, yg pernah ke sini sebelumnya, berkata bahwa ia makan roti sedikit sebelum datang kemari, supaya tidak pulang dalam keadaan lapar. Ternyata dia benar.
Hidangan pembuka datang dalam piring ceper yg sangat lebar, di permukaannya terdapat 3 iris salmon asap, di sisi2nya beberapa helai daun salad berbagai macam, dan terlihat beberapa tetes dressing di sisi2nya. Dari segi rasa, semuanya sangat enak. Salmon yang bertekstur lembut berasa sangat segar, kombinasi dressing dan sla sangat seimbang.

Hidangan pembuka datang dalam piring yang lebih besar lagi, namun porsi makanan tetap kecil. Di dasar piring terdapat selapis tipis kentang tumbuk yg sudah dicampur irisan wortel dan bawang bombay (= hutspot), di atasnya terletak dua iris daging veal, di sekelilingnya terdapat saus champignon-truffel. Dagingnya sangat empuk, dan rasanya cukup gurih. Somehow (menurut saya) rasanya kok mirip empal/ gepuk, versi mild. Kentang tumbuknya juga enak, namun tidak istimewa, dan sayangnya sangat sedikit. Saus champignon-truffel ini yg spesial. Teksturnya kental tapi tak terlalu padat, dan terdapat irisan2 jamur dan truffel di antaranya.
Hidangan utama ini disertai sepiring irisan kentang goreng dengan saus mustard-mayonaisse untuk dimakan bersama-sama. Mungkin, just in case hidangan utamanya tidak cukup memuaskan secara volume - dan memang benar. Maka kentang goreng ini cepat pula habis dari piringnya. Padahal, menurut saya, tidak enak: irisan kentang memanjang ini permukaannya coklat tua, karena (sengaja) dimasak sampai gosong, jadi rasanya pun agak2 pahit.

Hidangan penutup "sweet surprise" ternyata berupa sebongkah besar(!) cake dengan bulatan sorbet di atasnya, ditemani saus forest-berries yg terserak di permukaan piring. Bulatan sorbet rasa citroen (rasanya persis minuman Bitter Lemon-nya Schweppes) ditemani setangkai daun mint segar. Lapisan atas dan bawah cake terbuat dari cake ('bolu') biasa, namun tengah2nya agak luar biasa. Bertekstur seperti mousse padat, berisi irisan pistacchio dan rasanya 'nutty' manis-sedang. Porsi kali ini cukup memuaskan.

Makan malam ditutup dengan sajian kopi (atau teh) yg ditemani sepiring speculaas. Seorang pelayan berkeliling menawarkan 'parfum utk kopi' bagi yang tertarik. Berupa cairan bening dalam botol kaca persegi, yang disemprotan ke permukaan cangkir kopi. Saya coba 'parfum' ini di dalam kopi - bedanya hanya terasa saat hirupan pertama, kala uap cairan masih keras mengambang di permukaan cangkir. Hirupan berikutnya, berasa kopi seperti biasa.

All in all, setiap hidangan malam ini rasanya rata-rata enak dan tataan pada piring pun terlihat artistik. Namun penyajian porsi yang sedikit membuat saya menyimpulkan bahwa makan di De Waag ini adalah "not to eat, but to dine".

De Waag
Markt 11
2611 GP Delft Holland
tel: 015- 213 03 93
fax: 015- 213 43 46
http://www.de-waag.nl

No comments:

Post a Comment