Monday, March 14, 2005

Scouting for Boys - The Original 1908 Edition

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Outdoors & Nature
Author:Robert Baden-Powell
Kita semua tentu ingat waktu SD pernah diberi tahu bahwa Bapak Pramuka Sedunia adalah Robert Baden-Powell. Tapi apakah pernah terpikir, bagaimana Baden-Powell dapat memperoleh gelar tersebut? Bagaimana ia dapat mempelopori pembentukan organisasi semacam Pramuka tsb, mengapa pelatihan dan aktivitas Pramuka sedemikian rupa, dan untuk apa organisasi ini sebenarnya, pada awalnya dibentuk? Jawaban dari pertanyaan2 tersebut dapat diperoleh dari buku ini.

Buku ini disusun oleh Baden-Powell (B-P) untuk mendokumentasikan berbagai aktivitas, peraturan dan pelatihan yg diperlukan oleh boy scouts, ditujukan pada pembaca berusia 9-12 th (dan pada instruktur mereka). Mengingat mudanya usia target pembaca, dan agar mudah dimengerti, isi buku ini berupa alinea2 pendek yg silih berganti merupakan petunjuk dan cerita pendek sebagai contoh. Alinea2 tsb juga dilengkapi gambar2/sketsa untuk memperjelas maksudnya.

Sejarah terbentuknya BoyScouts ini sangat menarik. Kala itu masih sering terjadi perang, di mana banyak dibutuhkan semacam messenger boys yg sering harus melalui bahaya dalam melaksanakan tugasnya. Para kurir berusia muda ini harus mampu menghindari benturan fisik di medan perang dan juga harus mampu bertahan bila mereka harus melalui alam bebas untuk menuju pihak yg mereka tuju. Di samping banyaknya perang, kala itu Inggris disibukkan pula dengan beberapa daerah koloni, di antaranya di India dan Afrika, di mana pemandu (= scout) sangat diperlukan. Para pemandu ini harus mampu membuka daerah baru, menaklukkan dan mengontrol penduduk setempat. Para pemandu ini dipersiapkan sejak usia muda sehingga pantas disebut sebagai boy scout. Oleh sebab itu, pelatihan boy scout memang bernada militer, sesuai dengan kebutuhan masa itu. Seorang boy scout disebutkan harus mampu mengoperasikan senjata api, harus berfisik kuat dan tangkas, harus terampil menghadapi orang cedera (bahkan jenazah) dan harus sanggup bertahan hidup di alam bebas (termasuk berkemah, berburu dan membuat api).

Namun di samping segala pelatihan fisik dan mental secara militer, buku ini juga mengajarkan nilai2 kehormatan dan budi pekerti yang selayaknya dimiliki setiap boy scout. Antara lain mengharuskan mereka memenuhi setiap kata2 dan janji, membunuh hewan hanya bila hendak memakannya, dan siap menolong siapapun dengan gembira. Sikap ksatria ini diilustrasikan B-P antara lain dengan menceritakan perilaku para ksatria di jaman Raja Arthur. Ilustrasi berupa cerita2 pendek semacam ini sangat menarik, meskipun terkadang contoh yg diambil B-P terlalu ekstrim utk ukuran sekarang. Selain dari sejarah/legenda Inggris, B-P mengambil contoh2 baik dari kejadian2 nyata (potongan2 berita di koran atau kisah2 kepahlawanan dan kesatriaan dari Inggris dan segala penjuru dunia) maupun semi-fiksi (kisah Sherlock Holmes, Pocahontas dan tokoh Kim/ karya Rudyard Kippling). Dalam buku ini dianjurkan pula permainan2 yang dapat mengasah ketrampilan para boy scout, berbagai teknik simpul, morse, salam sandi, berbagai medali penghargaan dan tingkatan/ranking dalam organisasi.

Menilik kemasan isinya, B-P dengan lihai telah berhasil merangkum semua yang menarik bagi anak laki2 dalam suatu organisasi. "Scouting takes boys seriously" - demikian sebuah kutipan - dan ini memang adalah appeal dari sebuah organisasi yg kita sebut "Pramuka" ini. Mengagumkan, bahwa buku petunjuk ini telah tersebar luas ke seluruh dunia dan diadopsi menurut kebutuhan geografis & budaya masing2.

Meskipun bukan anak laki-laki ataupun seorang Pramuka, saya sangat menikmati buku ini. Bukan hanya dari sisi sejarahnya, namun juga karena hal2 di buku ini yg menunjuk pada disiplin diri dan cara menjadi warga yang baik. Hanya saja, karena ada beberapa hal yang tidak saya setujui, atau tidak relevan dan terkadang berlebihan dalam cara penyampaiannya, buku ini 'hanya' memperoleh 4 bintang dari saya.


Scouting for Boys
The Original 1908 Edition
by Robert Baden-Powell
(C)Oxford University Press, New York 2005
ISBN# 0-19-280246-1

6 comments:

  1. Bagian mana yg tidak disetujui, kalo boleh tau :p

    ReplyDelete
  2. Boleh tau sih, tapi jadi spoiler dong nantinya.. he he..
    Salah satunya, bahwa Pramuka harus bisa mengoperasikan senjata api. Masa itu mungkin masih relevan, tapi sekarang ini kan nggak perlu. Masak anak kecil udah diajari tembak2an. Efek dari videogames dan sebangsanya aja udah parah, apalagi pake bedil beneran..
    Satu lagi, gaya penuturan yang kesannya arogan, pompous, dari B-P dan selalu mengagungkan Britania Raya, Raja Inggris dan seterusnya (tapi dia memang punya hak untuk itu, dan tujuan scouting saat itu memang adalah utk kebesaran kerajaan Inggris).
    Satu lagi, beberapa contoh cerita yg dia berikan, yg sehubungan dengan Inggris dan koloninya, konotasinya merendahkan penduduk lokal (orang India asli, misalkan) dan mengunggulkan breed orang Inggris. Tapi lagi2, memang tujuan masa itu adalah utk membangun percaya diri dan rasa kebangsaan para bocah itu.. makanya bangsanya diunggul2kan sendiri.
    Segitu aja dulu ya :D ..Sisanya asik2 kok..

    ReplyDelete
  3. luar biasa..dah lama daku mencari...tapi tak tahu kemana mesti mendapatkannya ?

    ReplyDelete
  4. di jakarta, kalau nggak salah pernah lihat di kinokuniya

    ReplyDelete
  5. Setelah gue liat2 lagi yah Ta, judulnya untuk jaman sekarang rada2 mengerikan :))

    ReplyDelete
  6. huahahahaha bener banget! konotasinya bisa liaaarr! =))

    ReplyDelete