Creative Entrepreneur Network (CEN), Jejaring Wirausahawan Kreatif
Biar kuat dan solid, membentuk jejaring adalah keharusan. Itu pula yang mendasari pembentukan Creative Entrepreneur Network (CEN-BDG) sebagai sebuah jejaring komunikasi dan informasi antarpelaku industri kreatif di Bandung. Kawan-kawan Kampus yang bergiat di industri kreatif, simak nih bahasan berikut ini!
CEN sendiri adalah tindak lanjut atas program kerja Bandung Creative City Forum (BCCF) yang berupaya mewujudkan Bandung menjadi kota kreatif yang bisa berkompetisi secara global. CEN yang telah diluncurkan pada Mei 2009 lalu di Selasar Sunaryo, Bandung, bertujuan memperkuat networking antarpelaku industri kreatif. Dengan berjaring, diyakini akan ada percepatan sehingga usaha lebih cepat berkembang.
Dituturkan koordinator CEN Tita -panggilan akrab Dwinita Larasati-, melalui CEN para pelaku industri kreatif dapat memanfaatkan hubungan jaringan antarpelaku kreatif sendiri. "Tujuan sebenarnya menjadi pusat atau link yang bisa nyambung-nyambungin orang. Misalnya, ada yang perlu desainer, ilustrator, animator, storyboardmaker, atau apa pun, kadang kan susah nyarinya, nah di sini bisa didapat informasinya," kata Tita, yang juga seorang komikus, pada Kampus.
Di Bandung, pelaku industri kreatif terhitung banyak,tetapi belum semuanya bisa terdeteksi dan saling terhubung, sebab masing-masing berusaha sendiri dan gerilya. Tak sedikit anak muda turut berkecimpung di dalamnya. Makanya, Tita mengatakan bahwa CEN lebih banyak menyasar pada anak muda. "Misalnya saja di lingkungan saya di FSRD. Sejak masih kuliah, sudah banyak mahasiswa yang coba-coba berkreasi sesuatu dan berbisnis. Produknya bagus, tetapi yang tahu hanya teman saja, dan pemasaran mereka seperti salesman. Akan lebih baik kalau mereka bisa berkembang dengan berjejaring lebih luas," kata Tita, yang juga staf pengajar prodi Desain Produk FSRD ITB.
Selain menyusun database yang nantinya akan menjadi direktori, CEN juga akan menggelar sejumlah program rutin, di antaranya diskusi, pameran, dan pengembangan jaringan pemasaran secara online. Tita mengungkapkan, diskusi yang rencananya akan digelar tiga bulan sekali itu akan membahas beragam tema. "Kemarin tentang surviving crisis, ke depan bisa saja membahas animasi, komik, musik, dll.," katanya.
Febby Lorentz, project officer CEN, menuturkan bahwa meski CEN memfokuskan pada Bandung, jaringannya akan bersinggungan pula dengan mitra potensial di kota lain di Indonesia, regional Asia, hingga internasional. Jejaring ini terbuka keanggotaannya bagi para pebisnis pemula, pengusaha kecil, hingga perusahaan besar. "Sekarang lagi disusun database-nya. Paling tidak kini sudah ada 70-an yang tergabung," kata Febby.
Sayangnya, sebab terkendala kesibukan pengelolanya, sejak peluncuran CEN hingga kini, situs web CEN yang beralamat di www.cen-bdg.com belum beroperasi. "Mudah-mudahan bulan depan sudah bisa," kata Febby. Situs web tersebut rencananya akan menampung database pelaku industri kreatif di Bandung. Dengan demikian, masyarakat umum pun bisa mencari dan mengaksesnya sendiri. "Termasuk orang-orang dari luar negeri juga bisa ikut lihat," kata Febby.
CEN diniatkan menjadi komunitas wirausahawan industri kreatif yang sinergis. Bagi yang berminat bergabung, bisa mendaftar pada situs web-nya, atau sementara ini bisa bergabung pada grup Facebook-nya. "Pencatatan database itu sudah dimulai, dan tidak akan selesai karena akan di-update terus," kata Tita. Nanti semua informasi berjalan di situs web. Selain database, ada juga informasi edukasi dan artikel-artikel yang membahas pengetahuan yang berhubungan dengan bisnis atau industri kreatif," kata Febby. ***
dewi irma
kampus_pr@yahoo.com
No comments:
Post a Comment