Wednesday, October 5, 2005

Pekan Buku Anak2




Mulai hari ini, 5 Okt, hingga 15 Okt mendatang, adalah Kinderboekenweek (= pekan buku anak2) di Belanda. Tahun ini temanya adalah De ToverAcademie - Boeken vol Magie (= Akademi sihir - Buku penuh Keajaiban). Di pekan buku ini, anak-anak usia 4 hingga 14 tahun dimanja oleh limpahan buku2 yang dapat mereka baca. Toko2 buku pun menawarkan berbagai bonus dan hadiah khusus untuk buku anak2. Di pekan ini pula dianugerahkan berbagai penghargaan bagi para penulis dan ilustrator buku anak2 di Belanda. Beberapa perpustakaan umum pun mengadakan acara baca buku, jumpa penulis/ilustrator, dan berbagai atraksi lain. Benar-benar sebuah pesta buku untuk anak-anak! Makanya nggak heran anak2 Belanda terhitung di urutan kedua sbg anak2 yang paling melek huruf (literate) sedunia (setelah Swedia).

Nah tadi pagi ini ada kejutan untuk murid2 di sekolah Dhanu. Pintu utama, di mana anak2 biasa masuk sehari2, tertutup oleh sarang laba2 raksasa dari dalam. Beberapa guru yang berdandan jadi tukang sihir dengan jubah panjang dan topi2 lancipnya berjaga di depan gedung sekolah utk menunjukkan jalan. Anak2 harus masuk lewat pintu2 darurat di sisi2 kiri dan kanan pintu utama. Kelas Dhanu ada di sisi kiri gedung, jadi saya antar ke pintu yg kiri.

Ternyata lorong masuk gelap sekali, dan ditutup oleh geraian kertas crepe warna ungu. Di tengah2 lorong terdapat meja, tempat anak2 harus merangkak untuk masuk gedung sekolah. Para orang tua pengantar bisa ikut masuk lewat salah satu 'tirai' kertas crepe. Terdengar suara musik keras (spt ilustrasi utk film) dari dalam. Guru Dhanu, Meester Joeri, yang berdandan seperti Merlin, menyambut anak2 di ujung meja. Seorang guru perempuan membagi2 'magic dust' (yg adalah potongan bundar kecil2 dari kertas warna-warni).

Setelah masuk, anak2 dan para pengantar bisa langsung menuju ke ruang kelas masing2. Seperti biasa, masing2 menggantungkan jaket dan tas di depan kelas, lepas sepatu, lalu masuk kelas dan pakai loafer. Ruang kelas terlihat normal, seperti biasanya, yg diganti hanya jajaran buku di 'pojok baca', yg sekarang diisi buku2 bertema sihir dan magis.
Biasanya pada orang tua (pengantar) beranjak pulang dari ruang kelas sekitar pk. 08:30. Tapi kali ini mereka, termasuk saya, menunggu Meester Joeri naik dan masuk ke kelasnya. Pk. 19:45, datanglah 'Penyihir Joeri', masih berakting bagai Merlin, "Saya adalah penyihir dan ini adalah sekolah sihir! Kalian akan saya jadikan penyihir2 kecil!". Tapi anak2 pada ngerubutin dia, loncat2 sambil jerit2, "Meester Joeri! Meester Joeri!". Si meester yg tadinya sibuk membantah (saya penyihir! bukan meester joeri!) akhirnya nyerah juga gara2 anak2 begitu. Dia senyum2, lepas topi panjangnya dan menyilakan para orang tua utk pulang.

Ahh.. seneng rasanya anak2 dapat stimulasi bagus utk senang mbaca buku. Kelihatan bahwa semua pihak benar2 mendukung acara tahunan ini, dari penerbit, dan pemerintah, hingga perpustakaan umum, sekolah, dan toko2 buku. Sehingga para penulis dan ilustrator buku anak2 pun dapat berkarya dengan produktif, dan anak2 pun memperoleh banyak bahan bacaan yang dapat mereka pilih sendiri.

Tambahan, masih soal buku. Di dekat rumah sini ada sebuah toko buku bekas yang, kalau tutup, tetap berjualan. Caranya, penjualnya menjejerkan buku2 di ambang jendela toko (bagian luar) sehingga mudah terlihat oleh orang2 yg lalu lalang. Barangsiapa yg tertarik membeli salah satu (atau lebih) buku, dapat membayarkan sejumlah 50 Eurocent per buku dengan memasukkan uangnya ke dalam kotak surat toko tsb.
Lumayan juga, iseng2 lewat bisa sambil browsing buku. Entah pernah ada yg jail mencuri buku2 itu atau enggak, tapi terbukti hingga sekarang sistem berjualan 'penuh kepercayaan' seperti ini masih diberlakukan oleh si toko buku.


27 comments:

  1. keren! keren banget! mulai dari guru2 yg berdandan jd tukang sihir, ampe ke tokobukubekas yg jualan buku dg sistem penuh kepercayaan itu....

    ReplyDelete
  2. Tita seru juga...di sekolah Dhanu, gurunya kreatif benar...

    "Entah pernah ada yg jail mencuri buku2 itu atau enggak, tapi terbukti hingga sekarang sistem berjualan 'penuh kepercayaan' seperti ini masih diberlakukan oleh si toko buku."
    Mengharapkan di Indonesia suatu hari sistim kepercayaan...apa bisa yah ?

    ReplyDelete
  3. saya baru sadar esduren di netherland, dimananya?

    say dulu pernah di Den Haag

    ReplyDelete
  4. mba duren.... kalo buku anak yg bhs inggris beli dimana yah? duhhhh nyesel deh barusan order lewat amazon... emang pekan bukunya dimana ajah sih?

    ReplyDelete
  5. mba duren??? kekeke....

    seru bgt ya mba tita, anak2 psti jd lebih ska membaca jadinya....kapan ya sekolah di indo bgtu?

    tia
    ciumin buat dhanu dunk....kangen

    ReplyDelete
  6. hiks... kalo gw ngomporin bikin acara kayak gini di sekolah anak gw bisa gak ya? tapi yang jelas sih temanya ga bakal mungkin magic.. :p

    ReplyDelete
  7. Di Amsterdam, kalo mau yg murah (ya mau dong!) enaknya beli 2nd hand di "Book Exchange" (Oudezijds Achterburgwal, salah satu jalan terusan dari Niewmarkt), atau yg baru2 di "The New English Bookstore" (satu di Muntplein, satu lagi di Leidsestraat - ini harganya udah miring banget katanya karena si penerbit udah balik modal & cukup berprofit).
    Atau cari2 secondhand di "The American Book Center" (di Kalverstraat - masih dekat dengan Muntplein), atau pilih2 'actie' (beli 3 bayar 2) di "Waterstone" (juga di Kalverstraat - deket ke Spui). Kalo mau hunting buku, pasti aku temenin! :D

    ReplyDelete
  8. Di seluruh Belanda Ka. Coba ke situsnya Kinderboekenweek ini, terus klik "Activiteiten'. Di situ bisa masukin nama daerahmu (mau Delft atau Rotterdam atau apapun), dan akan keluar agenda2 dan tempat2 yg berpartisipasi.

    ReplyDelete
  9. mestinya bisa ya tia, asal ada komunitas (kecilpun cukup) yg benar2 aktif di bidang ini. cium balik dari dhanu, salam buat adik kecil di perut :)

    ReplyDelete
  10. Asyik memang :) Tapi di Jeugdjournaal (siaran berita utk anak2) kemaren malam, ada berita bahwa ada banyak juga sekolah yg menolak merayakan Pekan Buku dengan tema ini. Alasannya? Tidak 'kristiani' (sebab hal2 sihir dan magis dipercaya sebagai perbuatan 'setan').
    Menurutku pribadi: lighten up! Biarlah anak2 ini berimajinasi dulu. Urusan agama, itu bisa dari pribadi dan keluarga masing2. Beberapa anak di sekolah2 yg nge-ban tema ini diwawancara utk dimintai pendapatnya. Ada yg setuju sebab (katanya) nggak sesuai dgn kitab suci, ada yg nggak setuju sebab buat dia tema ini hanyalah utk senang2 saja. Apa dengan baca Harry Potter anak2 mendadak pada jadi pemuja setan, kan enggak.. hehe..

    ReplyDelete
  11. Sekarang di Amsterdam, sambil p-p ke Delft :D

    ReplyDelete
  12. Kebayang kalo ada toko buku di Indonesia nekat jualan spt ini. Tiap hari pasti ada yg ngambilin buku2nya tanpa bayar, buat dikiloin. Yang dijaga baik2 aja masih ditilepin, apalagi yg sistem 'display bebas' begini :) *senyum kecut*

    ReplyDelete
  13. Coba aja, bersekongkol dengan orang tua yg lain, yg punya tujuan sama. Sepertinya sih bisa :)

    ReplyDelete
  14. wakakakakak.

    Gue tuh tempted banget kabur ke amsterdam wiken ini (yg baru dapet schengen norak :D) sekalian ketemu alin. Tapi tix semua lagi mahal :( dan kereta rupanya 6 jam. Tapi kayaknya gue mo bujukin jesse sebelum jazz fest deh. Pengeeen banget ketemu elu :D. Gue pikir jalan2 2x: sekali as a tourist, sekali nempel elu aja, as a local :p.

    Bener ya? hunting buku? asikkk...

    ReplyDelete
  15. ah kalo utk urusan buku mah, siaaap!
    asiiik ventong kemari *ngibing* (udah ngebayangin ngegosip sana-sini.. hahahah)

    ReplyDelete
  16. iya ni mba, kayanya issue ini udah pernah rame. sihir tidak mendidik dan menyeramkan.
    tapi anak2 segala jaman suka ya...?

    ReplyDelete
  17. Sampai sekarang masih rame juga.. Harry Potter-nya Rowlings kan masih di-ban di beberapa daerah di Inggris. Menurutku ini gara2 orang2 yg "take it too serious", yg kuatir nilai2 (agama?) jadi luntur gara2 tema ini.
    Nggak usah anak2, orang dewasa pun padahal masih suka dengan tema ini: terbukti dari HP dan Lord of the Rings yg sangat laris.. hehe..

    Saya sendiri ngoleksi terbitan Darkhorse yang "Book of... " (Witchcraft, Dead, dan Hauntings). Juga beberapa seri Hellboy. Tapi apa saya jadi satanis, kan enggak :D

    ReplyDelete
  18. yang penting: hidup buku anak! hehehe..

    ReplyDelete
  19. benerrr.. dan untuk indonesia, adain aja dulu yg banyak dan bermutu, supaya anak2 bisa punya pilihan sendiri.

    ReplyDelete
  20. Iyeh tuh si Rowling bisa kaya ...no.2 setelah ratu katenya...gara2 buku Harry Potter, kebayang dong dia kaya dpt duit dr anak2...habis bukunya aje termasuk kategori mahal buat anak2 loh. Gw sih kagak pernah baca tuh bukunya...lirik aje ogah.
    Ventje...mau ketemuan nih ceritanya ama Tita dan Alin...sekalian aje mampir sini ven...mumpung punya visa schengen...Kalau di tempat gw kgk sebanyak Amsterdam yg jual buku2..tapi di rumah gw..gw banyak buku...kan ente bisa minjam

    ReplyDelete
  21. Mbak Tita,
    yang best seller buat toddler judulnya apa aja? (hehehe,sekalian buat riset..)
    trims...

    ReplyDelete
  22. Best seller? humm.. utk toddler (usia 1-4 th) mungkin buku2 seri Nijntje karya Dick Bruna. Ini baru asal jawab, belom liat info ya :) Kalau buku favorit pilihan (juri) anak2 yg tahun lalu, utk usia 6-9 th, adalah Pluk redt de dieren (Pluk menyelamatkan hewan2) karya Annie M.G. Schmidt (penulis) dan Fiep Westendorp (ilustrator). Aku belum baca yg ini, tp buku sebelumnya (Pluk di Petteflet) udah, dan sukaaa banget :D (apalagi gambar2nya.. hehehe)

    ReplyDelete
  23. oooh yang bikin miffy? (di web sitenya isinya itu). trims mbak!

    ReplyDelete
  24. oh iya, si nijntje di versi bahasa inggris namanya miffy. bener, bert. kalo nggak salah tahun ini si miffy umurnya 50 th, dan sempet dirayain di madurodam. nijntje adalah salah satu tokoh dongeng yg sangat disukai anak2 belanda, selain jip & janneke (tokoh2 ciptaan annie m.g. schmidt yg juga divisualkan oleh fiep westendorp)

    ReplyDelete
  25. mbak duren..poto donk poto...*tarik2 baju tita*
    pan seru tuuu...*tarik2 lagi*
    jgn lupa baju blanda titipin alin seset lengkap ama tupi & spatu ne
    -alin ga ada multi kan ya??-

    ReplyDelete
  26. hus, hus! *sambil tepis2 tangan nath dari baju*
    (ngasih lima rebuan) nih, jajan mochi dulu sana, lain kali aku fotoin kalo bawa kamera. abis rame2nya udah reda sekarang :P

    (alin ada multi juga lhoo.. aliiin baju blanda yg kemaren ditanyain si nath neeeeh)

    ReplyDelete
  27. hmm tapi alin pan jarang ngecek...qeqeqeqeqe
    btw, ga dapet lima rebu bli mochi...nambahin lagiii *tarik2 baju mba duren & nada kolokan abis*

    ReplyDelete