Rating: | ★★★★ |
Category: | Books |
Genre: | Comics & Graphic Novels |
Author: | Kees Kousemaker & Margreet de Heer |
Berformat cukup besar (sedikit lebih besar dari A4) dengan hard cover, dengan isi sebanyak 160 halaman, buku ini memang agak berat ditenteng. Namun cakupan isinya pun sangat besar. Kousemaker dan de Heer memilah2 karya2 komikus Belanda di bawah lebih dari seratus tema random, dari Kera, Tukang Roti & Koki, Hippies, hingga Profesor, Mesin Waktu dan Perang Dunia II. Pada masing2 tema, dikumpulkan berbagai komik/strip yg mewakili tema tersebut, yang pernah diterbitkan dari th 20an hingga kini. Terdapat sedikit teks pengantar kumpulan klipping ini, yang menjabarkan sejarah dari masing2 klip yang ditampilkan.
Beberapa komik ini, terutama yang sempat diterbitkan dalam majalah mingguan bergambar Eppo di Indonesia ada akhir th 70an dulu, tentu sudah akrab dengan kita. Antara lain adalah Agen 327 karya Martin Lodewijk (di bawah tema Detektif, Senjata Api, dll), Sjimmie dari seri Sjors & Sjimmie karya Robert van der Kroft (di bawah tema Negro), Sang Jenderal karya Peter de Smet (di bawah tema Militer), dan masih banyak lagi. Sayang di bagian Sepak Bola tidak saya temukan Roel Dijkstra, dan tokoh Eppo atau Leonardo pun tidak ada. Ah, mungkin karena saya baru browsing dan belum baca dari depan ke belakang secara lengkap (jadi mungkin review ini akan saya tambahi lain kali, dengan daftar tokoh2 yg sudah dikenal di Indonesia). Terbitnya buku ini memerlukan usaha dan kerja keras (terutama dalam mengumpulkan dan menyeleksi karya2 yang pernah ada) dan jelas merupakan penghargaan bagi profesi komikus di negerinya sendiri.
Sementara ini, bintang 3,5 dulu dari saya. Review ini akan saya update bila saya sudah selesai baca seluruh isi buku :)
De Wereld van de Nederlandse Strip
Kees Kousemaker & Margreet de Heer
(c)Lannoo, 2005
ISBN# 90-5897-260-7
wah gue dulu langganan Eppo, kalo gak salah penerbitnya di Bogor apa ya... anyway, gue masih inget kekonyolan Sjors and Sjimmie, agen 327, dan sang jenderal yg apes terus, dll. emang komik2nya masih ada? bagus itu...
ReplyDeleteHehe.. iya, sama dong bacaannya. Dari majalah Eppo juga gue pertama kali kenal Storm, Trigan, Arad & Maya, Johnny Goodbye, dll-nya itu. Komik2nya masih ada kok, tapi bahasanya ya Belanda.
ReplyDeletewah, mbak pinter ngegambar juga ya. dulu teman SMA & kuliah saya di Yogya ada yg penggemar berat komik, dari semacam Marvel, Tiger Wong, sampai manga. saya waktu itu masih dicekoki sama ortu bahwa komik itu hanya untuk anak2 bodo :), jadi praktis baru senang komik waktu SMA, terpengaruh teman itu. kemudian kami pindha ke yogya, sama2 di UGM, satu kos, dia bergabung ke komunitas2 komik yogya. nah, saya sering menikmati fotokopian2 mereka ii. sekarang sih paling cuma ngumpulin scanlation manga & anime Jepang. salah satu yg terbaik, dari naoki urasawa, 20th century boys.
ReplyDeletesekarang perkembangan komik Indonesia sudah maju. dulu saya sempat kenal sama anak2 MKI (masyarakat komik indonesia) yg nggarap komik ICW dan LSM2 lainnya.
agam
wah jangan2 fotokopian2 mereka itu sempet ikutan di pameran komik indonesia di belanda th 2002 lalu, "madjoe!" (salah satu anak MKI ada yg jadi panitianya).
ReplyDeletesekarang 'komik' sudah banyak bentuknya, dan nggak hanya utk anak2 lagi, dan banyak yg mengajak utk berpikir :D
- tita
Tita, tau site yg bisa download komik gratisan gak? dlm bentuk pdf gitu hehe
ReplyDeletekalau scanlation jepang banyak sekali. misalnya www.mangascreener.com. tapi harus install bittorrent dulu. pake saja bitlord.
ReplyDeletekalau di Indonesia, beli saja CD scnalation & donlod, misalnya di www.jualkomik.tk
btw, ternyata komik bisa jadi bahan disertasi S3 juga. Seno gumaira sudha jadi doktor sekarang. saya ada softcopy kehidupan komik underground di yogya yg dimuat di jurnal antropologi indonesia. kalau berminat, email saja saya di afatchur@gmail.com
ReplyDeletewah makasih infonya mas Agam, salam kenal juga, saya langsung coba ke sitenya mangascreener nih.. thanks sekali lagi...
ReplyDeleteah ya, di indonesia belum lumrah memang, meskipun ada. komik2 indonesia hingga th 70an pernah jadi bahan thesis-nya marcel boneff, seorang perancis. kini telah dibukukan dalam bahasa indonesia dan dijual bebas, sebagai satu2nya buku yg secara sistematis meninjau komik indonesia.
ReplyDeletekita masih menunggu lebih banyak lagi tulisan2 orang2 indonesia sendiri utk mengulas karya2 komik lokal.