Kopian (edited) dari posting di milis Komik Indonesia, Msg #6217 - tanggapan dari Tita utk diskusi yg di antaranya menyebutkan bahwa comics-diary-nya termasuk jurnalisme (dalam bentuk) komik.
Dear rekan2 se-milis,
Berhubung disebut2 di posting sebelumnya, saya jadi tergerak utk ikut mencari tahu apa sebenarnya comic journalism itu (apa lagi modalnya kalau bukan Google :D). Dari beberapa artikel yg saya temui, kurang lebih bisa saya tarik beberapa point berikut ini:
1. SCOPE: Sejak pertengahan 1980an, komik telah dimanfaatkan sebagai media utk menyampaikan kisah2 non-fiksi yg bertemakan berbagai peristiwa mutakhir. Tema yg diangkat pun sangat beragam: resensi musik dan wawancara dengan anggota band, reportase ttg pengadilan penjahat perang, lapiran ttg hukuman mati, penggambaran sebuah festival, pengalaman keikut-sertaan dalam lari marathon, dsb.
2. STRENGTH: Kekuatan utama comic journalism adalah pada kemampuannya menampilkan hal2 realistik dan hal2 simbolik secara silih berganti. Di sini tentu saja si reporter menyampaikan kisahnya dari sudut pandangnya - dengan demikian memosisikan para pembaca ke dalam situasi yg dilaporkannya tsb. Tidak jarang ia memasukkan pandangan moralnya dalam situasi tsb, karena keterlibatannya yg sangat mendalam pada peristiwa yg dikisahkannya.
Kebebasan dalam menempatkan kata2 dan gambar memungkinkan penuturan peristiwa baik secara subyektif maupun obyektif. Penekanan antara verbal dan visual dapat digunakan utk menitik-beratkan keberpihakan, kerancuan, dan ironi, yang jarang ditampilkan (bahkan sengaja diabaikan) oleh media lain.
3. PERBANDINGAN DENGAN MEDIA (JURNALISTIK) LAIN: Comic-journalists menghadapi kesulitan yg serupa dengan mereka yg bekerja di media lain: pertanyaan mengenai keberpihakan, sumber2 (tak) terpercaya, halangan bahasa dan dilema etika.
Mirip dengan photo-journalism dan video atau film, comic-journalism juga memakai images (gambar2) sebagai penyampaian beritanya. Perbedaannya adalah, gambar2 pada komik tidak berdiri sendiri, tapi seperti ingin menyampaikan keseluruhan kisah sekaligus dalam satu momentum, dan komik memungkinkan tampilnya keseluruhan seri secara bersamaan.
Contoh2 komik yg dikategorikan sebagai comic journalism, yg paling terkenal adalah karya2 Joe Sacco ttg Palestina dan Art Spiegelman (In the Shadow of No Towers - meskipun banyak juga perbedaan pendapat soal ini). Yang terbaru adalah album berjudul Cargo: Comic Journalism Israel-Germany (terbit Oktober 2005). Cargo merupakan kumpulan karya hasil sebuah tim yg terdiri dari 3 komikus Jerman dan 3 komikus Israel, yang, dalam rangka proyek ini, masing2 menuangkan pengalamannya selama tinggal di negara 'lawan'nya tsb (buku ini merupakan salah satu proyek utk memperingati 40 th hubungan diplomatik antara Israel dan Jerman).
Salah seorang komikus dalam tim tsb berujar, "Kami tahu bahwa kami akan membuat sebuah gaya jurnalisme, tapi pertanyaannya adalah ke mana masing2 akan membawanya. Seperti halnya ada banyak macam wartawan - reporter, analis, publicist, kolumnis, dsb - masing2 dari kami akan membuat komiknya dalam arah yg berbeda2". Bentuk jurnalisme semacam ini tidak bermaksud obyektif, dan memang disebut sebagai jalan utk menuangkan lebih banyak perasaan dan emosi terhadap suatu tema, dibandingkan jurnalisme foto atau tulisan.
Back to my own works.
Gambar2 yg saya buat sebagian besar bersifat liputan atau laporan kejadian. Seperti yg disebut Mas Rieza, saya telah membuat beberapa graphic review (= resensi visual?) utk konser atau pertunjukan yg saya tonton. misalkan:
- konser Duran Duran: http://esduren.multiply.com/photos/album/26
- konser Madness: http://esduren.multiply.com/photos/album/34
- konser Strips in Stereo: http://esduren.multiply.com/photos/album/40
- film MirrorMask: http://esduren.multiply.com/photos/album/41
Sebagian besar gambar saya juga merupakan catatan perjalanan, misalkan:
- Barcelona (Spanyol): http://esduren.multiply.com/photos/album/39
- Strasbourg & around (Perancis): http://esduren.multiply.com/photos/album/23
- Brugge (Belgia): http://esduren.multiply.com/photos/album/3
- Finland: http://esduren.multiply.com/photos/album/2
Sisanya, liputan2 kecil dan sentilan hidup sehari2. Comic journalism kah? Dipertimbangkan dari point2 di atas, mungkin termasuk. Seperti kata komikus di tim Cargo tsb, jurnalisme tampil dalam berbagai bentuk: sehingga bila ingin dimasukkan ke comic journalism, gambar2 saya mungkin baru sampai tahap "kolom" atau "yang ringan dan yang lucu" - bukan "berita utama" atau "liputan khusus".
Berikut ini beberapa link yg menarik utk dibaca, berkenaan dengan topik comic journalism:
1. The Case for Comics Journalism: Artist-reporters leap tall conventions in a single bound (by Kristian Williams)
--> Membahas comic journalism secara cukup menyeluruh, dilengkapi dengan contoh2
http://www.cjr.org/issues/2005/2/ideas-essay-williams.asp
2. Adam Rosenblatt on Comics Journalism in CJR - posted March 16, 2005
--> Tanggapan utk artikel di atas (No. 1), yg menyayangkan kurangnya hal penting dalam artikel tsb: bahwa artikel tsb tidak benar2 mendefinisikan APA yg membuat sebuah komik dapat disebut sebagai "jurnalisme"
http://www.comicsreporter.com/index.php/briefings/letters/1222/
3. Comic book journalism: Israeli, German artists team up to create a comic book illustrating their personal perceptions of Tel Aviv and Berlin (by Ashley Perry, EJP)
--> Mengenai proyek "Cargo"
http://www.ynetnews.com/articles/0,7340,L-3193303,00.html
4. Cargo: Comic Journalism Israel-Germany - posted February 24, 2006
--> Resensi "Cargo", disertai beberapa gambar
http://www.comicsreporter.com/index.php/briefings/eurocomics/4339/
Salam,
Tita
Mei 2006
bagus euy... udah jauh juga ya perkembangan varian komik sebagai sekedar seni cetak
ReplyDeletesejak mulai mendapat berbagai penghargaan utk literatur/sastra, media cergam memang mendapat tanggapan lebih serius dari publik yg bukan penggemar cergam. ayo ramaikan eksistensinya di indonesia! :D
ReplyDeleteBole juga...
ReplyDeleteTapi apa yang kemudian menjadi kekuatan dasar komik jika berada dalam metamorfosis jurnalisme...
komik strip juga termasuk komik jurnalisme? atau komik politik?
ReplyDelete