Monday, August 25, 2008

Treehouses of Dream




These sketches were made during Artepolis at ITB, while listening to speakers and panelists.

Tuesday, August 19, 2008

dalam rangka ultah jalansutra




ada tiga gambar bertema kelakuan anak2 jalansutra (permintaan harnaz). yang pertama soal motret makanan sebelum disantap (apa pun makanannya), yang kedua perkara pindah2 tempat makan (minimal 3-4 tempat makan sekali jalan), yang ketiga tentang betapa jagonya anak js nemu tempat2 paling terpencil pun demi makanan.

gambar2 ini di-print perbesar dan disertakan dalam acara "mudik nasional" jalansutra tgl 18 agustus lalu di pondok indah, jakarta.

Friday, August 15, 2008

Sunday, August 10, 2008

[klipping] Menolak Krisis Energi Kreatif

Artikel selengkapnya ada di Kompas Minggu 10 Agustus 2008: http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/08/10/0142403/menolak.krisis.energi.kreatif

...

Orisinalitas ini pula yang ditawarkan Dwinita Larasati, komikus yang doktor dari Delft Technical University, Belanda. Selain mengajar di Jurusan Desain Produk Institut Teknologi Bandung, ibu dua anak yang biasa dipanggil Tita ini menyisihkan waktu untuk menggambar.

Jenis komiknya graphic diary, semacam komik grafis yang bercerita mengenai perjalanan seseorang. Di situ, tokoh utama adalah Tita sendiri.

”Sejauh ini belum ada yang membuat komik graphic diary dengan karakter tokoh yang dikreasi sendiri dari banyak pengaruh, tidak berkiblat ke Jepang atau Amerika,” kata Tita.

Komik Tita, 40075 km Comics, diterbitkan di Belgia, berisi perjalanan hidup Tita. Angka 40075 adalah diameter bumi.

Ketika ada acara 24 Hour Comics Day di AS, dari 1.000-an peserta berbagai negara, Tita dengan komiknya Transition masuk sepuluh besar yang kesemuanya lalu diterbitkan dalam Highlight 2006.

Komik Tita yang lain, Curhat Tita, dijual dalam bentuk buku dan karakter serta adegan di dalamnya dijadikan pin, kantong telepon seluler, dan tas.

...

Artikel2 terkait:
- "Urang" Bandung "Keur" di Jakarta
- Biarpun Kere, tetapi Kreatif

Friday, August 8, 2008

Bandung Public Furniture at Pecha-Kucha




These slides were presented on Pecha-Kucha Night, on 08/08/08, at LABO (Jl. Bukit Dago Selatan II/22). The basic rule of Pecha-Kucha is: each presenter shows 20 slides, each slides for 20 seconds, so in total each presenter is up for 6 minutes and 40 seconds.
There were 16 presenters that night, all with remarkable materials! See updates here: http://pechakuchabdg.blogspot.com/. The next Pecha-Kucha in Bandung will be on October 10th, 2008. Anyone interested to have their 6 minutes fame can apply by sending them an email.

About Mahanagari at Arte-Polis 2




This is my presentation for Arte-Polis 2 on August 8, 2008, about Mahanagari. It is indeed clearer if accompanied by a verbal explanation for each slide, but I hope you'd get the main idea. All images & photos courtesy of Mahanagari.

Thursday, August 7, 2008

[klipping] Kurangi Dampak Kerusakan dengan "Eco-Design"

Pikiran Rakyat - Kampus, 7 Agustus 2008

Kurangi Dampak Kerusakan dengan "Eco-Design"

SEJATINYA, desain adalah alat mutakhir untuk menyampaikan ide dan menjawab persoalan keseharian kita. Akan tetapi, ada yang tidak boleh dilupakan dan harus dijawab oleh desain, yakni memproduksi tanpa menimbulkan kerusakan. Para desainer kini menghadapi tantangan, bukan hanya memaksimalkan potensi estetika dan kegunaan objek, tapi juga meminimalisasi dampak buruk bagi lingkungan tanpa menghabiskan lebih banyak sumber energi.

Inilah pentingnya wacana eco-design sebagai upaya peranan desain mengurangi kerusakan yang ditimbulkan oleh proses pembangunan manusia. Bertandang ke gelaran local clothing expo "Kicfest 2008", 1-3 Agustus lalu, turut ditampilkan beberapa karya mahasiswa Desain Produk ITB yang mengandung konsep ramah lingkungan di booth British Council. Berikut Kampus sajikan pembahasan dua karya di antaranya.

Sukmadi Rafiuddin dari Desain Produk ITB 2003 membuat tugas akhir dengan judul "Transformasi Bentuk Furnitur dengan Pendekatan Konsep Berkelanjutan". Ia mengangkat wacana desain berkelanjutan (sustainable design) yang sedang naik ke permukaan, melalui konsep furnitur. Ia menciptakan furnitur dengan sistem modular, di mana satu buah komponen bisa bersifat multifungsi.

Dari satu modular berbahan LVL (berasal dari kayu sengon atau karet) tersebut, bisa ditransformasikan ke dalam 7 buah fungsi furnitur, mulai dari meja, kursi, tempat tidur, lemari, dsb. Segi estetika dan kegunaan bisa ditambahkan dengan pemberian bantal, misalnya. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisasi jumlah komponen dan juga mobilitas produk. "Menghemat uang dan ruang," kata Udin, panggilan akrabnya, yang baru saja menempuh kelulusan.

Gagasan itu juga mengakomodasi permasalahan keterbatasan ruang. Udin menuturkan, tujuan pembuatan produk bersifat knock down tersebut demi memfasilitasi kegiatan dalam ruang hunian yang kecil, dan menerapkan konsep keberlanjutan dalam produk, terutama melalui desain dan fungsi. "Cocok bagi penghuni pada rumah susun sederhana," kata Udin, yang mendapat nilai A untuk tugas akhirnya itu.

Setiap tahunnya, angka permintaan furnitur selalu meningkat dengan jumlah peminat pada produk kayu tetap menjadi yang teratas. Di satu sisi, hal ini adalah keuntungan, namun di sisi lain terdapat kerugian yang disebabkan oleh penebang liar yang terus memangkas hutan menjadi gundul. Menurut Udin, desainer perlu kreatif merancang produk yang mengurangi dampak kerusakan lingkungan. "Rencananya produk ini ingin dijual massal, tapi rancangannya akan diperbaiki lagi," katanya.

Sementara itu, M. Fadli Adi Abiyasa, juga dari Desain Produk ITB, membuat tugas akhir "Pemanfaatan Limbah Kulit Hasil Eksplorasi Sebagai Produk Tas Wanita". Keistimewaan karya Fadli ialah pengolahan sesuatu yang berpotensi menjadi sampah, menjadi perlengkapan wanita dengan desain yang cantik. Fadli merancang dompet dan tas dengan beragam model. Sistem kuncian yang menghasilkan motif anyaman ditambah material kulit lembaran dan logam, menghasilkan kesan unik.

Dalam proses produksi sepatu, biasanya memang terdapat sisa-sisa potongan pola, dalam hal ini terbuat dari kulit. Jika limbah kulit itu dibuang atau dibakar tentunya akan mencemari lingkungan. Namun, jika dijual kembali dan diolah menjadi produk maka akan berpotensi secara ekonomi dan memaksimalkan potensi desain.

"Saya berasal dari Cibaduyut dan melihat proses produksi sepatu di sana yang menghasilkan limbah kulit. Daripada jadi sampah padahal punya potensi bagus, kenapa nggak limbah itu dijadikan produk yang layak jual, yang tujuannya mengurangi jumlah limbah dan meningkatkan nilai jual produk itu," kata Fadli, yang sedang mempertimbangkan memassalkan produk karyanya.

Menurut Dwinita Larasati, dosen pembimbing, inti dari sistem desain yang berkelanjutan bukan hanya desain fisik sebuah produk, tetapi juga sebuah sistem berkelanjutan yang menggunakan 3 parameter, yakni, sosial, ekonomi, lingkungan. "Semua produk harusnya ramah lingkungan. Namun, bukan hanya dari segi material, tapi juga memerhatikan secara keseluruhan secara aspek sosial dan ekonomi. Misalnya, memerhatikan nasib pekerjanya, masalah sosial yang timbul, dsb.," katanya. ***

dewi irma
kampus_pr@yahoo.com


Monday, August 4, 2008

Bandung Public Furniture, 4-31 August 2008

This morning our Bandung Public Furniture event, a part of Helar Festival, was opened at Dago Plaza, presenting works of industrial design students, alumnis and lecturers. I must say that the product line-up is not quite final, for some more furniture are yet to be completed. However, what we have now is fairly substantial. We have Saifudin's set of plant-box-bench, Heidi's grass-box-seats, Amalia's umbrella shelters, Ihsan's chickseats, and my "Mangap" trashbins (see photos). The variations are really refreshing; just check out an array of shapes and materials: ferrocement, vinyl cloth, plastic and live grass on steel wire frames, real umbrellas and even plastic cloth hangers! More photos from the opening day can be seen at http://helarfest.com/photos-from-bandung-public-furniture-opening.htm       

The opening was initiated by a throwing of a garbage (a used paper coffee cup) into a Mangap Panda that was placed on the stage, by a government official (from the office of tourism). The event was attended by other offices as well (city planning, parks and sanitary, etc.), students and friends, including boards of BCCF (Bandung Creative City Forum). Thanks a lot, people! Hope some of these creative furniture can be developed and mass-produced for our Bandung city!

Bandung Public Furniture locations:
4-10 August: Dago Plaza
11-17 August: ITB
18-24 August: Cihampelas Walk
25-31 August: underneath Pasopati highway


20 slides of Bandung Public Furniture will be presented for 20 seconds at Pecha-Kucha Night on August 8th, 2008, which starts at 20:20, at the North of Bandung. This will be the first Pecha-Kucha in Bandung - even in Indonesia - ever!


Photo credit: Rony (who took the pictures secretly; Dago Plaza security staff didn't allow any)

[recruitment] Sustainable Design Workshop dan Café Seminar, Bandung 10-11 Agustus 2008

Sustainable Design Workshop dan Café Seminar
Bandung, 10-11 Agustus 2008
(Bebas biaya, hanya untuk 30 peserta)

 
Desain produk yang berkelanjutan beberapa tahun terakhir ini ramai dibahas di seluruh dunia. Bagaimana para wirausahawan di Indonesia, terutama yang bergerak di bidang desain, merespon situasi ini? Apa sebenarnya pengertian “desain yang berkelanjutan” di Indonesia? Bagaimana kita menangkap peluang bisnis dan menjadi wirausahawan yang menghasilkan produk yang berkelanjutan?

Untuk meningkatkan daya saing produk berkelanjutan dan strategi wirausahawan Indonesia, baik di arena internasional maupun lokal, ikutilah workshop yang diadakan oleh British Council yang bekerjasama dengan KK Manusia dan Produk Industri, Program Studi Desain Produk, FSRD ITB pada tanggal 10 Agustus di Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB. Fasilitator workshop ini adalah para ahli di bidangnya masing-masing, yaitu:

-    Prof. Mathilda Tham (Goldsmiths University London, UK), pakar di bidang desain yang berkelanjutan
-    Dr. Dwinita Larasati, MA (KK Manusia dan Produk Industri, FSRD ITB), yang bidang penelitiannya adalah isu desain dan berkelanjutan
-    Singgih S. Kartono (Magno, Temanggung), yang produk-produk berbahan-dasar kayunya telah memperoleh penghargaan dan pengakuan internasional sebagai “produk yang berkelanjutan”
-    Ben W. Sudarmadji (Mahanagari, Bandung), yang perusahannya telah bertumbuh, dari sekedar menjual kaos dan merchandise menjadi sebuah perusahaan yang berkontribusi pada pelestarian alam dan budaya Bandung dan sekitarnya

Pada workshop ini para peserta akan diajak aktif berdiskusi, bertukar-pikiran dan bereksperimen secara kreatif mengenai segala hal yang berhubungan dengan produk yang berkelanjutan.

 
Dilanjutkan dengan CAFE SEMINAR pada tanggal 11 Agustus, di mana para perserta bebas mendiskusikan produk ataupun proyeknya, yang akan dipandu oleh para fasilitator yang ahli pada bidangnya masing-masing, sebagai berikut:

-    Rizky Adiwilaga, SH (hak atas kekayaan intelektual, aspek hukum karya desain)
-    Irvan Noe’man (desain dan industri, asosiasi desainer profesional)
-    Ir. Susanto, MSn (wirausaha desain dan desain manajemen)
-    Joshua Simandjuntak, MA (RCA) (desain produk dan furnitur, pasar Eropa/ekspor)

Program ini merupakan dukungan British Council terhadap Arte-Polis II yang diselenggarakan oleh KK Arsitektur SAPPK ITB dan merupakan salah satu Program British Council di bidang Ketahanan Iklim yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan akan desain dan produk yang ramah lingkungan dan untuk membuka peluang bagi para partisipan meluaskan jejaring internasionalnya.

Silakan isi formulir pendaftaran (terlampir) dan kirimkan kembali melalui email ke titalarasati@gmail.com atau fax ke (022) 2534162 (attn. Dr. D. Larasati, MA) sebelum Rabu, 6 Agustus 2008. Pendaftaran setelah tanggal tersebut tidak akan dipertimbangkan. Mengingat terbatasnya tempat yang tersedia, pendaftaran awal akan diprioritaskan dalam pertimbangan pemilihan peserta. Peserta yang terpilih akan diberi tahu melalui email masing-masing pada tanggal 7 Agustus 2008.
Attachment: wshoprecruit.doc

Friday, August 1, 2008

Nge-Blog dari Paviliun BC di KickFest

..dan kalau kalian melakukan hal yang sama, bakal dapet goodie bag dari British Council! Asal mencantumkan ini: www.britishcouncil.or.id. Beres!